PALU,– Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menghadiri doa bersama, dalam rangka mengenang wafatnya korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Doa bersama tersebut diselenggarakan oleh Polda Sulawesi Tengah di Masjid Ar-Rahman Polda Sulteng pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Wali Kota Hadi dalam sambutannya mengatakan, musibah yang terjadi merupakan takdir Allah SWT sebagaimana firmanNya yang artinya “Setiap umat memiliki batas waktu. Ketika batas waktunya telah tiba, maka batas waktu itu tidak dapat dimajukan dan dimundurkan”.
Menurutnya, semua hal yang menimpa manusia merupakan hikmah dan pelajaran besar yang diberikan oleh Allah, sehingga sudah seharusnya diambil dan diterima sebagai sebuah pelajaran.
“Apa yang menimpa dan menjadi asbab dari keluarga kita yang berpulang kepada Allah SWT dalam musibah Kanjuruhan beberapa waktu lalu, marilah kita ambil sebagai pelajaran berharga bagi kita, bahwa jangan lagi orang yang kita cintai berpulang kepada Allah SWT dikarenakan sesuatu yang semestinya jangan seperti itu jalannya. Hal terkecil apapun menjadi hikmah buat kita,” katanya.
Ia mengatakan kejadian ini bukan hanya sebagai pesan di dunia sepakbola saja tetapi dalam semua aktivitas kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, jangan ada lagi terjadi sehingga memakan korban ratusan orang.
“Nilai satu nyawa tidak sebanding dengan semua yang kita punyai. Karena satu nyawa akan menghilangkan banyak rasa,” ungkapnya.
Wali Kota mengungkapkan rasa syukurnya bahwa di Kota Palu maupun Sulawesi Tengah, jajaran kepolisian mampu bertugas dengan baik dan menjaga kondusivitas daerah ini.
Perbedaan pendapat maupun pemikiran, katanya adalah sebuah ketetapan yang telah diciptakan oleh Allah SWT yang disematkan kedalam diri manusia untuk dijadikan bahan evaluasi dan introspeksi, sehingga bisa menerima kekurangan-kekurangannya.
“Oleh karena itu, di kesempatan yang baik ini, saya Wali Kota Palu menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolda yang menginisiasi doa bersama. Ini menunjukkan kepada kita semua bahwa keberadaan kepolisian adalah menjaga kondusivitas yang ada sesuai dengan tugas dan tanggungjawab. Tentunya hal ini bisa kita terima bahwa satuan kepolisian juga manusia biasa sebagaimana kita penuh dengan keterbatasan. Tugas kita adalah saling menguatkan satu sama lain agar masing-masing kita dapat menjalankan peran dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kalah menang dalam sebuah pertandingan adalah hal wajar, sehingga kita harus siap menerima baik kalah maupun menang.
Selaku Ketua Asprov PSSI Sulawesi Tengah, Wali Kota Hadi juga berpesan kepada semua pecinta sepak bola maupun para supporter untuk betul-betul bisa menjaga semua aktivitas persepakbolaan sehingga pembinaan sepakbola dapat berjalan dengan baik dan sesuai target yang telah ditetapkan. ***(Ed:Rk)