Antrian Solar Mengular Lagi, Bahaya Inflasi di Palu Terancam

  • Whatsapp
Foto: Dok/kailipost.com

Gubernur ketika rapat dengan Muspida (9/11/2022) juga keheranan melihat antrian panjang mobil dan truk di sepanjang jalan di dalam kota. Gubernur sambil bertanya apakah pemandangan tersebut tidak dievaluasi PT Pertamina dan aparat lainnya. Mengapa di daerah lain tak separah di Palu?

‘’Kenapa ya? Untung saya dilapori juga Organda. Mereka mengeluh sudah BBM naik, sulit memperoleh, kesempatan mencari penumpang terhambat dan mengakibatkan omset turun. Ya saya benarkan itu. Tolong yang serius melihat fakta ini sudah lama,’’ tutur gubernur di depan Kapolda Irjen Rudy Sufariady, Kabinda Kol Inf Arman Dahlan, PT Pertamina wilayah Sultengbar Fahri Rizal Hasibuan, dan pelaku usaha Migas, Hiswana Migas di ruangan gubernur.

Dalam kesempatan itu gubernur berharap aparat baik TNI/Polri dan intelejen daerah dapat segera mengurai, menemukan, menindak secara hukum bila ada pelanggaran sesuai dengan temuan PT Pertamina dan Mabes Polri. ‘’Penilaian ini tentu sangat berpedoman telah berbulan bulan fakta ini,’’ teran Cudy serius.

Apakah hal ini karena harga BBM jenis Solar subsidi dan Non subsidi sangat jauh? Sehingga berpotensi jatah Solar subsidi diambil oleh pelaku usaha yang mestinya menggunakan Solar non subsidi? Seperti diketahui BBM Solar subsidi Rp6.800/liter dan Solar Non subsidi Rp23 ribu/liter.

Berita terkait