Awal 2023; Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Sulteng Bersyukur Nilai Tukar Petani Naik

  • Whatsapp
banner 728x90

SULTENG,- Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah sumringah di awal tahun 2023. Karena nilai tukar petani (NTP) di Pebruari 2023 naik 0,05 persen. Sedangkan nilai tukar usaha (NTU) naik 0,16 persen. Demikian dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulteng, Nelson Metubun kepada kailipost.com Kamis 02 Pebruari 2023 di acara Pasar Tani. Ia menyebut acara Pasar Tani kegiatan rutin yang bertujuan menyerap seluruh potensi hasil tanaman pangan untuk dipasarkan pada publik.

Nelson juga telah mendengar perintah Gubernur Rusdy Mastura terkait dengan antisipasi kenaikan harga beras dipasaran. Dirinya, telah konsolidasi internal dinas dan sedang bergerak. ‘’Siap kami sudah langsung bergerak cepat setelah ada kabar dari Bapak Gubernur,’’ jawabnya.

Sebagaimana rilis dan data BPS 1 Februari 2023 menyebutkan Nilai Tukar Petani (NTP) Sulteng naik 0,05 persen Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) naik 0,16.

“Salah satu capaian visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng adalah peningkatan NTP sektor Pertanian, dan Alhamdulillah hasil rilis BPS menunjukkan hal tersebut,’’ tandas Nelson lagi.

NTP adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.

“Semakin tinggi nilai tukar petani semakin baik daya beli petani terhadap produk konsumsi tersebut dan berarti secara relatif lebih sejahtera,” kata Nelson Metubun selaku Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Sulawesi Tengah.

Pencapaian di bulan Januari, lanjut Nelson, tidak lepas dari usaha yang terus menerus dilakukan pemerintah memberdayakan petani, terutama dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.

“Dibandingkan propinsi lain di Sulawesi, NTP Sulteng mengalami kenaikan sebesar 0,05 %, Sulsel 1,21 % dan Gorontalo 0,79 %, Penurunan NTP dialami oleh Sulut -1,20 %, Sultra 0,49 % dan Sulbar -1,78 %

“Indeks yg diterima petani meningkat dibanding indeks yg dibayarkan, khusus sektor Horti faktor penunjang utamanya tersedianya stok produksi normal dilapangan, hal ini juga sekaligus faktor penurun inflasi yg dialami Sulteng beberapa saat sebelumnya,’’ sebut mantan Kadis Pertanian di Kabupaten Parigi Moutong.

Sementara NTUP adalah merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks yang dibayar petani untuk produksi dan penambahan barang modal. ***

reporter : faqih azzura abimanyu

Berita terkait