JAKARTA,– Bila komunikasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bermetamorforsis menjadi kekuatan politik 2024 untuk pemilihan presiden di Indonesia, maka siap-siap partai politik di luar itu akan mendapat lawan berat. Termasuk, Koalisi Perubahan yang bakal (karena belum deklarasi) NasDem, Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Baswedan.
Metamorfosis politik dua kekuatan koalisi itu disebut kuat karena; pertama; sebagai kekuatan politik besar 2024. Kedua; metamorphosis politik itu selama ini memiliki segmentasi pemilih yang berbeda. Ketiga; KIR dan KIB memiliki tokoh – tokoh besar nasional yang berpengaruh.
Sebut saja Partai Golkar. Memiliki struktur partai hingga desa. Organisasi sayapnya teruji. Kader Golkar di Indonesia teruji sejak reformasi hingga saat ini. Memiliki kemampuan medan dan pengaruh di Indonesia luar Jawa. Demikian juga dengan PKB. Partai yang diidentikkan dengan kekuatan NU di Jawa. Walau disebut baru 10%, warga nadliyin yang ke PKB, tapi basis politik PKB sangat kuat di Jawa Timur.
Demikian juga dengan Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto. Partai ini adalah runner up pemenang Pemilu legislatif 2019. Tokoh sekaliber Prabowo memiliki pemilih fanatic. Kekuatan politik dan basis konstituennya ada di Jawa Barat, dan di luar Jawad an sebagian Sumatera dan Kalimantan.
Demikian juga dengan PAN dan PPP. Walau di level papan tengah pemenang Pemilu 2019, dua parpol ini selalu mengisi kursi di DPR RI. Basis pemilih fanatik di Jawa dan luar Jawa. PAN yang sejarahnya dilahirkan Ormas Muhammadiyah masih banyak dipahami sebagai saluran politik Ormas itu di sebagian warga di luar Jawa dan Jawa. Demikian juga PPP. Dengan simbol dan identitas lambing Ka’bah, maka pemilih fanatiknya sangat kuat di beberapa wilayah Indonesia.
Metamorfosis KIB dan KIRbila benar terwujud maka inilah koalisi politik Indonesia sebenarnya. Bersatunya parpol tengah dengan parpol yang bernuansa Islam. Mengapa diidentikkan dengan metamorfosis? Bersatunya beberapa kekuatan politik akan merubah bentuk dan platform perjuangan nantinya. Apabila proses pembahasan platform (tujuan) koalisi sama dan sepakat maka itu dapat disebut Koalisi Politik Indonesia sebenarnya, sebut analisis politik dan sosial Universitas Tadulako, Ahmad Subhan di Palu Selasa 14 Pebruari 2023.
MENYULITKAN ANIES
Bersatunya KIB dan KIR bila benar memiliki satu tujuan politik di Pemilu 2024, maka akan membuat koalisi perubahan gagasan NasDem, Demokrat dan PKS mendapat lawan berat. Karena beberapa nama di KIR dan KIB selama ini disebut-sebut bakal calon presiden. Seperti; Prabowo, Airlangga dan Cak Imin. ‘’Ini kekuatan baru dan memiliki basis berbeda bila terwujud (KIR dan KIB),’’ kata Viva Yoga dari PAN. Bahkan, Airlangga dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah bertemu di Jakarta, 10 Pebruari lalu.
Yang memberatkan Anies kedua, kata Subhan bahwa figur Anies masih selalu diburu bayang-bayang Pilkada DKI 2017 lalu. Dimana gesekan yang bernuansa identitas. Walaupun sebenarnya, apa yang dilakukan pemilih Anies yang mengeras menjadi isu identitas bukan diinginkan Anies. ‘’Politik itu bisa berubah dari interaksi internal dan eksternal. Pemilih memiliki image sendiri karena mungkin marah dengan Ahok atas sikapnya atau marah dengan Anies karena reaksi politiknya kan begitu,’’ terangnya. ***
editor senior : andono wibisono