MOROWALI,- Sejak semalam, jagad sosial media platform TikTok diramaikan dengan seorang kepala daerah yang mengamuk di sebuah halaman kantor perusahaan. Pejabat dengan lambang burung garuda di dada kanan diketahui seorang bupati.
Dengan murkanya, ia meminta seorang kepala Komandan Rayon Militer (Danramil) untuk bersikap netral dalam menyelesaikan konflik lahan antara warga dan perusahaan. ‘’Pak Danramil saya minta netral ya. Kalau salah ya salah biar siapa,’’ demikian cuplikan video akun Cak Ando di Tiktok pagi ini telah dikunjungi 45,8 ribu dengan komentar nitizen Jumat 24 Pebruari 2023.
Ia menyebut 14 hektare lahan diserahkan masyarakat untuk Polres tapi tidak digunakan. Lahan masyarakat yang memiliki alas hukum berupa surat hak milik (SHM) – sertifikat, adalah pemberian negara pada rakyatnya. Siapa nama bupati itu? Asal kabupaten apa?
Ketika ditelusuri, di platform youtube Kaili TV, pada detik ke 34, nampak bahwa pejabat yang mengamuk di halaman perusahaan didampingi pejabat se tingkat kecamatan (Camat), Danramil dan beberapa orang pakaian sipil yang nampak seperti orang perusahaan.
Terungkap bahwa, sebuah perusahaan tambang nikel, CV Sentosa Abadi terbukti menyerobot lahan warga selama tiga tahun. Lokasi penyerobotan lahan warga di Desa Bahomakmur Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.
Bupati Taslim. Ia geram karena selama tiga tahun kasus ini tidak selesai – selesai dan cenderung perusahaan Sentosa Abadi kebal hukum dan tidak mengganti rugi lahan warga. Ia pun mengaku langsung ke lapangan dan melihat kondisi masyarakat dan perusahaan. Ia memutuskan menghentikan aktifitas CV Sentosa Abadi sampai masalah lahan selesai dengan warga.
Taslim adalah bupati terpilih sejak 2018 lalu dan akan menyelesaikan tugasnya 2023 ini. Lahir 11 Juli 1967. Awalnya, ia berkarir sebagai pendidik. Masuk partai politik NasDem duduk di DPRD Morowali. Menjadi Ketua DPRD dan melaju menjadi bupati. Karena seluruh Pilkada akan serentak 2024, maka Taslim akan meletakkan jabatan dan diteruskan pelaksana tugas harian (Plh).
Konflik lahan di Morowali antara masyarakat dan perusahaan terbukti sangat rentan konflik. Semua perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan nikel mengklaim sebagai proyek strategis nasional. Olehnya itu Taslim, juga dengan nada berteriak meminta Presiden Joko Widodo turun tangan menyeleksi kegiatan dan aktifitas yang dapat disebut proyek strategis nasional di Morowali. ***
editor : andono wibisono