Porsi Cawapres Ganjar Diprediksi dari Parpol Islam

  • Whatsapp

JAKARTA – Bursa calon presiden Republik Indonesia, sudah nampak hilal politiknya. Setelah Anies Baswedan diusung Koalisi Perubahan (Nasdem, Demokrat dan PKS), giliran PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar Pranowo.

Megawati mengumumkan tepat akhir ramadan 1444 hijriyah, 21 April 2023 di istana Batutulis Bogor. Kita menunggu kapan Prabowo Subianto jadi dideklarasikan koalisi besar? Atau koalisi besar bubar seiring bandul politik berubah dengan munculnya Ganjar Capres PDIP?

Kali ini, dari ruang redaksi kailipost.com Minggu 23 April 2023 menyikapi berbagai perkembangan politik kekinian maka dapat diprediksi calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar dari kalangan parpol berbasis Islam. Seperti; PPP, PAN, dan PKS. Yang memungkinkan di luar PKS. Karena partai ini sudah masuk koalisi perubahan.

Keredaksian kailipost.com di sela halal bihalal internal dan jajaran redaksi mengunggulkan nama Sandiaga Uno dan Erik Thohir. Karena keduanya dipastikan akan menjadi anggota dan kader PPP. Sandi dan Erik adalah dua orang yang diam-diam diutus Joko Widodo untuk mendekati PPP. Juga PAN. Persis sama pengakuan Muhammad Romahurmuziy, Ketua Dewan Pertimbangan PPP dalam sebuah podcast dengan Akbar Faisal.

Baik Sandi dan Erik bila resmi masuk PPP, maka dipastikan dua nama ini akan dipilih PDIP digandengkan dengan Ganjar. ‘’Liga Cawapres akan diperebutkan parpol berbasis Islam. Karena realistis saja jumlah suara parpol Islam tak sampai 30 persen, tidak mungkin bicara Capres,’’ kata Romi.

Dapatkah PDIP koalisi dengan PPP? Menengok sejarah Pemilu 1955, parpol Islam tidak pernah menang. Dan partai Islam seperti NU selalu koalisi dengan partai nasionalis, PNI. PDI dan PPP sama – sama partai yang 30 tahun mengalami ketidakadilan di era Orde Baru. Ada cemistry kalau mau koalisi.

Kalau Ganjar mengambil Erik, maka dapat dipastikan Prabowo akan kembali dengan Sandi. ‘’Atau bisa jadi Ganjar Prabowo. Kan Pak Prabowo orangnya sudah teruji tulus. Jangankan jadi Cawapres, jadi menteri saja mau kok bila demi bangsa dan negara,’’ tandas Romi lagi.

Bagaimana dengan Anies? Apabila Demokrat berhasil ‘dikuasai’ Moeldoko, maka pencapresan Anies bubar. Atau bila Moeldoko gagal ‘mencopet’ Demokrat istilah Romahurmuziy, bisa saja AHY memiliki kekuatan meminta jatah Cawapres ke koalisi perubahan. Atau bisa saja akan muncul koalisi baru dengan Capres dan Cawapres Erlangga – Cak Imin.

Hipotesis redaksi kailipost.com, akan ada dua calon saja. Yaitu Ganjar dengan Erik atau Sandi. Prabowo dengan Sandi atau Erik. Kalau pun Demokrat lolos dari gangguan Moeldoko, bisa Anies AHY. Bila tidak koalisi bubar dan Demokrat dapat berbalik mendukung Capres Prabowo. Karena selama ini SBY dan Prabowo tak pernah ada masalah serius. ***

editor senior : andono wibisono

Berita terkait