Sigit meminta agar segera dilakukan evaluasi dalam penerbitan SIM dengan tujuan untuk mempermudah masyarakat, dengan tanpa mengurangi aspek keselamatan berkendara. Baginya, yang penting adalah bagaimana masyarakat punya keterampilan saat berkendara, dan menghargai keselamatan pribadi dan pengguna jalan.
“Jangan terkesan bahwa pembuatan ujiannya khususnya praktik ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja. Nggak tes malah lulus. Ini harus dihilangkan,” tegas Sigit.
Kapolri banyak menyebut jika memakai metode saat ini, paling hanya 20 orang yang lolos ujian SIM C. Karena itu, dia meminta evaluasi segera dilakukan untuk mempermudah masyarakat.
“Jadi hal-hal yang begitu kita perbaiki ke depan sehingga kemudian hakekat apa yang ingin kita dapatkan dari seorang pengendara, tanpa harus menggunakan hal-hal yang sangat sulit,” sambung mantan Kabareskrim Polri ini.
Diketahui, saat dalam ujian para pemohon wajib mengikuti 4 tes. Dimulai dari tes kesehatan, tes psikologi, tes tulis dan tes praktik. ***
Editor/Sumber: Riky/Tempo