Ia menambahkan bahwa sosialisasi dan edukasi dilakukan guna menghindari munculnya sikap apatis dan pragmatis dalam politik, serta menjaga kualitas demokrasi.
“Kami berharap mereka dapat memanfaatkan hak pilihnya pada tanggal 14 Februari 2024 untuk memilih pemimpin yang mereka harapkan,” tambahnya.
Ia juga mengimbau agar pemilih menjadi pemilih yang kritis dan cerdas, serta memenuhi semua tahapan dan persyaratan dengan baik. ***
Reporter: Angelina Wulan Dari