Ia lalu melanjutkan tak mengatakan siapa yang salah dan benar dalam proposalnya. Menurutnya ada hal yang salah.
“Saya tidak mengatakan sisi mana yang benar dan salah, karena posisi Indonesia sudah sangat jelas,” jelasnya seranya mengangkat tangan mengeluarkan telunjuknya.
“Di PBB, kami voting menentang invasi Rusia, kami memilihnya. Kalian bisa cek rekaman votingnya,” tambahnya.
“Kami tidak mengatakan yang salah dan benar. Saya hanya usulkan, agar kita bisa memasukkan sebuah resolusi konflik, yang secara historis sudah pernah dilakukan,” imbuhnya.
“Tolong, rekan-rekan di Eropa, tolong jangan hanya memikirkan untuk 5 atau 10 tahun saja, pikirkan dalam 50 tahun (mendatang),” ujarnya lagi bernada tinggi.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebut negara-negara di Asia memiliki lebih banyak pengalaman dalam konflik peperangan. Bahkan, kata Prabowo, mungkin lebih parah dan lebih ngeri dari apa yang dialami oleh Ukraina.
“Tanyakan pada sahabat kita di Vietnam, tanyakan pada sahabat kita di Kamboja. Tanya ke mereka, berapa kali mereka diinvasi, tanya ke sahabat kita di Vietnam berapa kali mereka diinvasi,” kata Prabowo lagi.