Jakarta,- Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyoroti Kasus penyelundupan nikel ilegal ke luar negeri. Kali ini Luhut memberikan perintah tegas kepada semua pihak, termasuk KPK untuk mengusut kasus tersebut. Menurutnya, kasus ini sebenarnya sangat mudah untuk ditelusuri.
“Seperti tadi misalnya ada 5 koma berapa juta ton nikel itu penyelundupan, Pak Firli kasih tau saya, ‘udah tahu ini pak.’ Memang saya sudah bilang usut daripada sumbernya, itu nggak susah,” kata Luhut dalam acara Stranas PK di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya, dengan digitalisasi sistem pelayaran sebetulnya tindakan penyelundupan ilegal dapat ditelusuri dengan mudah. Sumber barangnya dari mana, siapa yang menerima, siapa yang mengirim, dan lain sebagainya dapat terlihat jelas datanya.
“Sumbernya dari mana, siapa yang menerima, siapa yang kirim, kapalnya apa, berangkatnya dari mana, kalau kita trace aja dengan digitalisasi tak ada yang tidak bisa kita trace,” kata Luhut.
Luhut juga mengatakan penyebab banyaknya penyelundupan yang terjadi karena di Indonesia banyak sekali pelabuhan kecil yang sulit diawasi. Padahal, targetnya cuma ada 34 pelabuhan di Indonesia saja yang melayani pelayaran antar negara.
“Yang jadi masalah kita adalah jumlah pelabuhan banyak sekali, ada 34 target kita pelabuhan. Kalau dilihat pelabuhan kecil, yang banyak jadi tempat penyelundupan itu kita tobat-tobat, ada seribu sekian pelabuhan lain,” ungkap Luhut.