2. Anang Achmad Latif ungkap alasan Johnny meminta duit Rp500 juta tiap bulan
Anang Achmad Latif dalam kesaksiannya sebagai saksi mahkota pada sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, mengungkapkan alasan Johnny G. Plate meminta uang sejumlah Rp500 juta setiap bulan adalah untuk tambahan upah orang-orang di timnya.
“Pada saat itu Pak Johnny Plate bilang, ‘Nang, ini anak-anak butuh biaya tambahan untuk kerja kerasnya’. Jadi, saya meyakini pada saat itu untuk kebutuhan tim pendukungnya beliau,” kata Anang dalam persidangan.
3. Kronologi aliran duit Rp500 juta tiap bulan ke kantong Johnny
Dalam sidang Rabu itu, Anang bersama Johnny Plate dan tenaga ahli Human Development Universitas Indonesia Yohan Suryanto duduk di kursi saksi di hadapan majelis hakim. Mulanya, jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung RI menanyakan kepada Anang terkait hubungannya dengan Irwan Hermawan. Anang mengatakan dirinya kerap meminta bantuan Irwan karena telah mengenal satu sama lain sejak bersekolah.
“Pertolongan atau bantuan apa saja yang saudara minta kepada saudara Irwan Hermawan?” tanya Jaksa.
“Pertama, terkait dengan adanya permintaan Rp500 juta setiap bulan itu (dari Johnny Plate),” jawab Anang. Kemudian, Anang mengatakan ia meminta bantuan kepada Irwan untuk mencari solusi mengenai pengadaan uang Rp500 juta tersebut. “Yang saya lakukan pada saat itu, saya datangi Pak Irwan, ‘Pak Irwan, ini ada permintaan Pak Menteri, lu cari solusi-nya deh’,” kata Anang menuturkan ulang pernyataannya kepada rekannya itu.
Setelah mendatangi Irwan, Anang mengaku juga mendatangi Kepala Bagian Tata Usaha dan Protokol Kementerian Komunikasi dan Informatika Happy Endah Palupi—atau yang disebut Anang sebagai sekretaris Johnny Plate. “Pertemuan kedua, saya mendatangi Happy, sekretaris beliau (Johnny Plate), meminta nomor telepon. Akhirnya dikasih, namanya Bu Yunita,” ucap Anang.
“Lalu saya, kedua kalinya, saya datangi Pak Irwan menyampaikan ‘Wan, kalau kamu sudah dapat solusi, ini kontak orangnya untuk komunikasi untuk penyalurannya’,” kata Anang lagi. Setelahnya, Anang mengaku tidak peduli lagi dengan penyaluran uang Rp500 juta itu. Dia menyerahkan urusan itu sepenuhnya kepada Irwan Hermawan.