Jokowi meminta agar Jepang ikut membantu memberikan investasi pada dana infrastruktur ASEAN. Pasalnya, negara-negara di ASEAN masih butuh uang yang besar untuk membangun infrastruktur.
Dia membeberkan investasi senilai US$ 184 miliar per tahun atau sekitar Rp 2.815 triliun (kurs Rp 15.300) masih dibutuhkan negara-negara ASEAN untuk membangun infrastruktur.
“ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai US$ 184 miliar per tahun. ASEAN berharap Jepang dapat terus meningkatkan kontribusinya pada ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Cathalytics Green Finance Facilty untuk mendukung konektivitas dan infrastruktur hijau,” kata Jokowi.
Selanjutnya, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris yang giliran hadir di KTT ASEAN. Di depan Kamala, Jokowi memamerkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang akan sangat menjanjikan untuk investasi. Dia juga mengatakan di 2045 ASEAN akan menjadi urat nadi perdagangan dunia dengan kontribusi 5,4% ke PDB dunia.
“Asia tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan, yang diprediksi di tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4% terhadap GDP Dunia,” papar Jokowi.
Sebagai pemegang Keketuaan ASEAN, Jokowi juga berpesan agar Amerika Serikat menjaga kemitraan yang kokoh dan menguntungkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
“Oleh karena itu kemitraan yang kokoh dsn sustainable antara Asean dan Amerika Serikat juga akan untungkan Amerika Serikat,” pesan Jokowi.