Tak hanya itu akibat dari Gerakan BDS itu saham Starbucks turun 1,6 persen, menandai penurunan terpanjang sejak perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1992.
Dampak dari kerugian finansial ini, seorang karyawan Starbucks asal Maroko yang tak disebutkan namanya melaporkan bahwa perusahaan sudah menginfokan beberapa staff bahwa mereka akan dipecat karena penjualan yang turun signifikan akibat boikot yang sedang berlangsung.
“Starbucks turut mengumumkan keputusan mereka untuk menghentikan 18 operasi tokonya yang ada di Maroko mulai 15 Desember, seiring dengan menurunnya laba penjualan akibat aksi boikot,” jelas karyawan Starbucks dikutip dari Morocco World News, yang ditulis Senin (18/12/2023).
Pemecatan serupa juga menyasar karyawan Starbucks di gerai cabang Mesir, sumber kepercayaan The New Arab menyebut bahwa perusahaan mulai memangkas karyawan akibat penjualan yang turun pasca boikot.
“Saat ini, perusahaan memangkas pengeluaran dan memaksa pekerja yang tersisa untuk kerja lebih keras daripada yang seharusnya untuk mengkompensasi kekurangan staf,” ujar karyawan Starbucks di gerai cabang Mesir.