SULTENG – Umur adalah anugerah semesta. Usia, adalah hasil konsistensi. Konsisten pola hidup, pola makan dan pola attitude, seseorang akan mengubah usianya. Termasuk politisi senior di Provinsi Sulawesi Tengah.
Bertengger di level senior. Usinya nampak baru 54 tahunan. Padahal umurnya, kemarin Kamis 08 Pebruari 2024 tepat 74 tahun. Masih gesit. Masih segar bercerita sejarah bangsa, sejarah konstantinopel hancur, masih segar ingatan pemenang Pemilu pertama di tanah airnya – Sulawesi Tengah, hingga siapa yang berjasa mengangkat harum nama daerah di kancah olahraga.
Beberapa kali duduk menemani, mengalir nilai – nilai yang ditularkan. Budi pekerti; jangan sombong, iri dengki dan mudah sakit hati. Mulai dirinya menceritakan awal mula pulang ke kampung halaman usai merantau di Jakarta 20 tahunan. Kerasnya ibukota dihadapi. Bergaul dengan para preman, menjadi pemain bola di Liga satu kala itu bahkan sampai pada kehidupan pribadinya.
Pulang dari rantau telah menjadi bapak dari dua anak. Keduanya biasa disapa Riri yang sulung. Dan kedua laki-laki Mahathir, biasa disapa. ‘’Jadi konsultan. Berbekal sedikit ilmu pernah kuliah di Universitas Indonesia. Tetap alumni walau tidak selesai,’’ katanya dengan tawa khasnya.