Jakarta,- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita hingga kini terus memanfaatkan sagu sebagai alternatif pengganti nasi di tengah mahalnya harga beras di Indonesia.
Menurutnya, sagu memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan sebagai makanan pokok untuk mengantikan beras.
Mengenai hal tersebut, Guru Besar Agronomi dan Holtikultura Iinstitut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Mochamad Hasjim Bintoro mengamini apa yang disampaikan oleh Menperin. Apalagi, menurutnya, Indonesia memiliki lahan sagu yang luas sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor beras.
Indonesia memiliki lahan sagu 5,5 juta hektare yang berpotensi menghasilkan 2 ton pati sagu per hektarnya.
“Jika saja 10 persen masyarakat Indonesia mengganti konsumsi beras dengan beras sagu, maka Indonesia tidak perlu lagi impor beras,” katanya dalam dialog dengan Pro3 RRI, Selasa (26/3/2024).
Menurutnya, modifikasi olahan sagu menjadi beras bahkan sudah dilakukan sejak lama dan salah satu pabriknya ada di Tanggerang. Sayangnya, kata Hasjim, sosialisasi dan informasi beras sagu nyaris tak terdengar karena kalah dengan propaganda beras.