Ketua Dewan Pakar PAN dan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara terkait suara penolakan kepada Sjafrie Sjamsoeddin. Dia mengatakan sosok Sjafrie telah memiliki rekam jejak yang mumpuni.
“Dalam pemerintahan Presiden Megawati, dia dipercaya sebagai Kapuspen TNI. Dalam pemerintahan Presiden SBY, dia menjadi Sekjen Dephan dan Wamen Pertahanan. Jaman Presiden Jokowi, dia menjadi Asisten Khusus Menhan,” kata Dradjad saat dihubungi, Jumat (10/5/2024).
Dradjad menegaskan Sjafrie tidak memiliki riwayat negative dalam karir pemerintahannya. Dia menyinggung rekam jejak keluarga Sjafrie pun ikut dipantau seiring jabatan strategis yang pernah diembannya.
“Sebagai mantan Ketua DISK BIN, saya tahu betul, untuk jabatan-jabatan sestraregis itu, orang wajib lolos uji intelijen BIN. Yang diintelin bukan hanya pekerjaannya, tapi rekam jejak pribadi dan keluarganya juga. Jika ada catatan negatif, apalagi toxic atau berbahaya bagi NKRI, tidak mungkin lolos,” katanya.
Dia menambahkan dengan rekam jejak yang tergolong bersih itu, lanjut Dradjad, Sjafrie Sjamsoeddin dinilai layak untuk turut menjadi bagian dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
“Dengan alasan di atas, bang Sjafrie sangat kompeten dan layak untuk diberi amanat oleh Presiden Terpilih Prabowo nantinya,” pungkas Dradjad. ***
Sumber: detik.com