Makkah,- Pemerintah Indonesia akan menerapkan skema murur untuk mengantisipasi kepadatan jemaah di Muzdalifah. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Arsad Hidayat.
Ia juga menyampaikan bahwa skema murur salah satu upaya petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengurangi tingkat kepadatan jemaah di Muzdalifah.
“Yang kedua kita mempersiapkan tim transportasi yang solid. Jadi, kita siapkan tim tidak saja di lokasi tempatnya jemaah berada, juga di lokasi tempat keluarnya bus,” kata Arsyad pada kegiatan koordinasi Satgas Muzdalifah di Hotel Daker Bandara, Kamis (13/6/2024).
Skema murur yang akan diterapkan saat jemaah tidak akan melakukan mabit di Muzdalifah setelah bergeser dari Arafah juga berpotensi terjadi masalah. Seperti potensi kemacetan di area jalan menuju mina akibat tingginya mobilitas bus jemaah.
“Kemudian kita juga terus memberikan semacam penjelasan kepada jamaah haji, jika nanti ada jemaah-jemaah tertentu yang harus menunggu pertengahan malam kaitan dengan mobilisasinya dari Muzdalifah ke Mina. Itu yang kadang menutup akses jamaah lain yang ingin segera meninggalkan Muzdalifah ke Mina,” ujarnya.