Bora – Pandere Rp68 M, Jalan Kabupaten yang Dibangun Pemprov atas Atensi Gubernur Sulteng

  • Whatsapp

Disebarkan tenaga ahli komunikasi gubernur sulteng

WARGA Yang sakit digotong sejauh 64 KM dengan jalan kaki di wilayah Gimpu Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah mendapat atensi Gubernur Rusdy Mastura. Gubernur akan berkomitmen bersama Pemkab dan Pemkot di Sulteng akan memprioritaskan infrastruktur jalan dan sarana serta prasarana untuk kemajuan Sulteng.

Sebagai komitmen, Pemprov Sulteng turut membantu pembangunan jalan kabupaten Sigi. Salah satunya jalan kabupaten poros Bora – Pandere di tahun anggaran (TA) 2023 – 2024 sebesar Rp68 miliar. Termasuk jembatan arah Peana – Kalamanta yang dibangun provinsi tapi di jalan yg menjadi tanggung jawab Sigi.

Diketahui, penanganan jalan dibagi menjadi tiga kwenangan; pertama; Balai jalan menangani jalan nasional. Identifikasinya adalah garis marka jalan tengah berwarna kuning;

Kedua; jalan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dapat diketahui dengan garis putih di tengah jalan aspal. Sesuai SK Gubernur kondisi jalan provinsi tersebsar 13 kabupaten dengan total panjang jalan 1.600 KM.

Sedangkan status jalan kabupaten
sesuai SK bupati menjadi tanggung jawab kabupaten. ‘’Khusus jalan kewenangan Kabupaten Sigi, Pemprov Sulteng TA 2023 – 2024 kami mengerjakan Bora – Pandere dg Rp68 M. Atas perintah Gubernur utk memperbaiki infrastruktur yg menjadi kewenangan kabupaten,’’ ungkap Andono Wibisono Kamis 20 Juni 2024.

Diterangkan sebagaimana data Dinas PU Bina Marga Tata Ruang Sulteng, sebut Cak Ando, bahwa Gimpu sampai Kalamanta status jalan kabupaten. Dan menjadi kewenangan Kabupaten Sigi. ‘’Jadi sekali lagi bukan jalan provinsi,’’ tandasnya.

Yang menjadi tanggungjawab provinsi dari Kalawara – Kulawi – Gimpu – Moa batas Kabupaten Poso. Panjang sekitar 60 KM. Kondisi jalan sedang dan baik statusnya. ‘’Tahun ini yang sedang ditangani ruas Kalawara – Kulawi sepanjang tiga kilometer. Ini penting menjadi informasi yang sebenarnya ke masyarakat. Agar tidak salah publik mendapat informasi yang salah,’’ terang Andono Wibisono. ***

Berita terkait