Guru Tua membentuk misi ini bukan sarana memperjuangkan kepentingan politik kelompok tertentu.
“Maka mengklaim Alkhairaat dalam dukungan politik kelompok tertentu itu melawan misi Guru Tua. Itulah dasar sikap Perhimpunan Alkhairaat tidak menggunakan struktur perhimpunan terhadap dukungan politik,” ujarnya.
Jika itu dilakukan, kata dia, maka sangat berlawanan dengan misi Alkhairaat itu sendiri.
Olehnya kata dia, jika ada pihak pihak yang melakukan klaim politik itu, maka dipastikan bukan sikap struktural perhimpunan ini.
“Pasti sikap itu adalah pribadi pihak tertentu. Boleh jadi mereka kebetulan dalam komunitas keluarga besar Alkhairaat,” tekannya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Guru Tua tidak pernah melarang kader-kader Alkhairaat untuk berada dalam setiap lembaga politik formal, semisal aktif di partai politik atau tim sukses.
Fakta, kata dia, di masa Guru Tua, beberapa muridnya kader partai politik.
“Pada waktu itu ada muridnya yang menjadi pengurus partai; PNI, Masyumi, Parmusi, dan lain-lain. Ini menunjukan bahwa aspirasi politik boleh tumbuh dalam aktifitas komunitas Alkhairaat, tetapi bukan pada struktural Alkhairaat,” jelasnya.