Olehnya lewat kegiatan penyuluhan dan seminar kanker serviks, diharapnya dapat membangun pengetahuan dan kesadaran kolektif akan penyakit mematikan kanker serviks.
Terlebih lagi bagi masyarakat Sulteng yang belum terdaftar BPJS Kesehatan atau kepesertaan tidak aktif karena tunggakan iuran maka wagub tegaskan bahwa sekarang bisa bernafas lega, cukup menunjukkan KTP Sulteng ke petugas puskesmas atau rumah sakit maka pasien langsung dilayani berkat program BERANI Sehat.
“Semoga tidak ada lagi masyarakat yang menjerit di gunung dan di pedalaman, tidak bisa berobat karena tidak punya jaminan kesehatan,” harapnya yang memprioritaskan tersedianya akses kesehatan gratis.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Sulteng Ny. Ir. Sry Nirwanti Bahasoan mengapresiasi kegiatan sebagai momentum titik balik perempuan Sulteng agar dapat mengetahui kanker serviks, penyebab dan cara mencegahnya.
Dengan bekal tersebut, ia yakin perempuan tidak akan takut dan malu lagi untuk memeriksakan kesehatan dirinya secara rutin apalagi dengan adanya alat tes urin Biofarma.
“Kita harus tahu dengan tubuh kita kalau rasa-rasa sakit harus diperiksa apalagi jika dalam usia produktif,” dorongnya ke peserta seminar.
Selain itu, ia juga mengapresiasi Wagub dr. Reny Lamadjido yang sangat memperhatikan isu kesehatan perempuan.
“Kami bersyukur memiliki wakil gubernur perempuan yang tahu bagaimana perempuan dan penyakit-penyakit apa yang ada pada perempuan,” ungkapnya menyebut Wagub Reny sebagai perempuan inspiratif yang memiliki kepemimpinan dan kompetensi medis.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wagub dr. Reny Lamadjido.
Di kesempatan yang sama, Wagub Reny Lamadjido dan Ketua TP-PKK Ny. Sry Nirwanti Anwar dinobatkan oleh Biofarma sebagai Bunda Peduli Kanker Serviks.
Seminar dihadiri Kepala Divisi Geographical Commercial Team PT Biofarma Dimas Dwi Aditya, dr. Herdhana Suwartono, Sp.OG(K)-Onk selaku narasumber, Kepala Labkesda Sulteng, perangkat teknis daerah, para ketua TP-PKK kabupaten kota dan ketua-ketua organisasi perempuan.***