CPM Bangun Terowongan Tanah 80 Meter, Target 2,7 Juta Ons Emas & 6 Juta Ons Perak

  • Whatsapp

Di kuartal pertama tahun ini (2025) sudah menjalankan tahapan penting untuk menyiapkan penambangan bawah tanah. Seperti, pengerjaan area boxcut untuk akses pertama menuju tambang bawah tanah. 

Kedua; membangun sistem dewatering dan pemompaan air, pemasangan instalasi listrik, fasilitaas kantor, bengkel kerja sampai pada penyelesaian terowongan bawah tanah sepanjang 80 meter. 

Mengutip Kabarbusa.com “bahwa nantinya tambang ini akan diproykesikan selama 17 tahun ke depan dengan harapan mampu menghasilkan sekitar 2,8 juta once emas dan lebih dari 6 juta once perak selama masa produksinya. Selama tidak ada hambatan dalam pengerjaan produksi komersial akan berjalan pada tahun 2027,” Kamis (22/5/2025). 


RIVER REFF DIBOR, WASPADA GEMURUH TANAH

Pada 20 Mei 2025 saat peresmian pembangunan tahapan penambangan bawah tanah hadir bos BRMS Direktur Utama, Agus Projosasmito dan jajarannya. Warga lingkar tambang rakyat di Poboya sempat demontrasi. Dipimpin kordinator lapangannya Kusnadi Paputungan. 

Direktur Utama PT CPM, Damar Kusumanto, yang juga seorang geologis, hadir bersama tim teknisnya, termasuk Robert Gelson (Chief Underground Mining Officer), Tutus Djama (VP Technical Service), dan Budiawan Halim (VP Underground Operations). 

Perwakilan dari Macmahon Indonesia selaku kontraktor utama, termasuk CEO Michael Finnegan dan Construction Project Manager Bayne Kuch, juga ikut serta di acara itu. 

Bila pengeboran bawah tanah – dan pembangunan terowongan maka warga Palu akan banyak mengalami fenomena baru. Diprediksi suara dari bawah tanah. Utamanya karena wilayah Poboya di atas anak gunung Bulu Masomba. Maka warga di lembah akan banyak mendengar gemuruh. 

Berita terkait