Palu pernah sukses mengelola Perusda. Yaitu ketika membangun Mal Tatura, di era Wali Kota Rusdi Mastura. Modal lahan eks Terminal Masomba, membangun Mal hingga menyelesaikan kredit di sebuah perbankan nasional. Sayang Mal itu hancur karena bencana alam. Kini tak lagi dilanjutkan akibat apa? Simpel saja talenta pengelola.
Disimpulkan, bahwa masalah bukan pada ada tidaknya dana penyertaan modal. Karena dua case di atas (dua gubernur) dilakukan tetap zonk. Lantas apa problem paling mendasar?
Yaitu, memilih jajaran direksi dan komisaris di perusahaan daerah mesti bukan hanya kalangan profesional. Tapi mesti personifikasi yang memiliki track record pelaku usaha, bisnisman, memiliki networking nasional, manajerial perusahaan handal atau punya pengalaman menjadi CEO atau jajaran direksi holding yang benefit.
