MENANTI PIDATO MENGGELEGAR  PRESIDEN  PRABOWO DI PBB 

  • Whatsapp

(andono wibisono : jurnalis) 

SATU Dekade Indonesia absen di panggung Perserikatan Bangsa – Bangsa saat sidang umum. Satu dekade pula, sebagai negara pendiri Non Blok dan pendiri negara – negara Asia Tenggara kurang bebas aktif. 

Besok, 23 September 2025, waktu New York Amerika Serikat, Presiden RI Prabowo Subianto memiliki 15 menit waktu untuk memukau dunia di panggung emas PBB. Sesuai jadwal, Presiden Prabowo pembicara ketiga, setelah Presiden Brazil dan Presiden Amerika Serikat. 

Ekspektasi saya sebagai jurnalis, utamanya warga negara Indonesia tentu Presiden Prabowo akan membuktikan diri sebagai ‘Singa Podium’ bagai Soekarno di sidang PBB ke 15, 30 September 1960 juga di New York Amerika. Lima tahun pasca Indonesia merdeka. Tapi dunia terbelalak dengan pidato berapi – api Soekarno. 


Tak ada satu pun warga Indonesia meragukan gaya pidato Prabowo. Baik kala kampanye hingga terakhir di sidang umum MPR, DPR dan DPD RI 15 Agustus lalu, sebagi Presiden Indonesia ke delapan. Lugas, aksentuasi jelas dan fokus ke realita. Riuh tepuk tangan. 

Saya membayangkan besok depan pimpinan negara negara maju, negara berkembang di PBB, pidato Presiden Prabowo menggelegar. Tegas ! Tepat, dan membawa landscape tatanan dunia baru. 


Yaitu, Indonesia anti perang. Karena perang sejatinya membawa umat manusia pada kesengsaraan. Membawa dunia pada kehancuran. Dan menyiksa anak anak, perempuan dan para lansia. 

Kedua; Indonesia menyerukan untuk segera Israel mengakui Palestina sebagai negara karena telah diakui 142 negara saat voting di PBB belum lama ini. Tentu Presiden Prabowo akan memilih diksi yang tepat, tegas dan menempatkan Indonesia sebagai negara yang sejajar dengan negara besar dunia. 

Ketiga; sebagai founder Non Blok, Indonesia juga menyerukan perdamaian dunia dari perang Ukraina – Rusia, dan negara – negara lain yang kini terus mengangkat senjata. 

Indonesia juga menyerukan dunia tanpa embargo. Hubungan antar negara yang bersahabat dan simbiosis mutualistic. Bukan perang dagang yang tidak sehat dan berlomba menyiapkan senjata untuk kehancuran dunia. 


Pidato Presiden Prabowo saya impikan menghiasi seluruh media asing, sosial media dan bertebaran salinan pidatonya di meja meja para pemimpin dunia. *** 

Berita terkait