JAKARTA – Kota Palu ibukota Provinsi Sulawesi Tengah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang hingga kini terus dioptimalkan. KEK Palu sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mengairahkan perekonomian di Palu.
Wali Kota Hadianto Rasyid memboyong sejumlah pejabat menemui Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, Senin (08/12/2025) di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta.
Selain wali kota turut hadir Sekretaris Daerah Irmayanti Pettalolo, Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Kota Achmad Arwien Afries, Perwakilan pengelola KEK Palu Sony Panukma Widianto, Kirkheaton Co. Ltd, Kanadevia Indonesia, serta sejumlah mitra strategis lainnya.
Pertemuan membahas peningkatan investasi teknologi dan infrastruktur cerdas, termasuk digitalisasi layanan publik, modernisasi fasilitas industri, serta penerapan solusi energi efisien untuk mendukung hilirisasi dan peningkatan daya saing daerah.
Wali Kota Hadianto menyebut rencana investasi Pemerintah Jepang dalam Pengelolaan limbah. Investasi berfokus pada pengelolaan sampah melalui pendauran dan konversi sampah menjadi biogas serta pupuk organik berbasis alga.
KEK Palu merencanakan pembangunan pabrik pengelolaan hasil daur ulang sampah dan fasilitas produksi pupuk organik yang akan diproyeksikan untuk kebutuhan ekspor.
Keberadaan fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah sekaligus memperkuat peran Kota Palu dalam mendukung ekonomi hijau. ***
Foto: Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM









