GERAKAN Rakyat Bersatu yang menuntut PT IMIP menggelar aksi unjuk rasa di kantor DPRD Morowali Senin (20/2/2017). Aksi yang dipimpin koordinator Roy Bualo, diikuti sejumlah masyarakat lingkar tambang Kecamatan Bahodopi, dan mantan karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Group.
Tuntutan massa tujuh hal. Di antaranya agar pihak DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di perusahaan-perusahaan tambang di Morowali. Chandra, salah seorang mantan karyawan PT GCNS (IMIP Group) menegaskan bahwa pernyataan Menko Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan saat kunjungan ke PT IMIP beberapa waktu lalu merupakan pembohongan publik.
menurutnya, Luhut kepada awak media menepis isu adanya TKA yang dipekerjakan sebagai buruh kasar. Tapi sesuai dengan hasil monitoringnya beberapa pekan ini ia mendapati buruh kasar dilakukan TKA. Dikatakan Chandra, ia mempunyai bukti-bukti berupa foto dimana TKA asal Tiongkok bekerja sebagai buruh kasar yang sebenarnya masih bisa dikerjakan oleh karyawan lokal. Hal itulah yang dianggap masyarakat mengurangi diterimanya warga lokal yang ingin bekerja.
Sementara, Korlap Roy Bualo juga mengungkapkan bahwa Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan pembohongan dengan pernyataannya yang mengatakan bahwa TKA yang bekerja di PT IMIP hanya sekitar dua ribuan. Hal tersebut menurutnya tidak benar karena berdasarkan data karyawan lokal dan foto-foto serta jumlah rumah tinggal yang terisi penuh bisa lebih dari empat ribuan orang.
Setelah menyampaikan orasi, beberapa perwakilan massa aksi bertemu dengan Wakil Ketua II DPRD Morowali, Taslim dan anggota DPRD Komisi II, Syaharuddin. ***
Reporter/editor: bambang sumatri/andono wibisono