UPAL BEREDAR DI WITAPONDA

  • Whatsapp
Aparat Diminta Tangkap Pelaku

JAJARAN Polsek Witaponda Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, dikagetkan dengan kedatangan seorang pria paruh baya bernama Made Rake pada hari Rabu (28/3/2017) lalu. Made Rake melaporkan bahwa pada hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017 sekitar pukul 12.10 WITA, seorang lelaki tidak dikenal menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna silver yang tidak diketahui nomor polisinya, membeli minuman BIR BINTANG di kiosnya yang terletak di Desa Solonsa Kecamatan Witaponda sebanyak 11 dos  dengan harga Rp4.180.000,-.

Sekitar 20 menit kemudian, lelaki tak dikenal itu datang lagi membeli minuman yang sama sebanyak 5 dos dengan harga Rp1.900.000,-, sehingga total dari penjualannya sebesar Rp6.080.000,-. Pada tanggal 20 Maret 2017, sahabatnya yang bernama Wawan meminjam uang kepada dirinya sebesar Rp10.000.000,-. Pada tanggal 29 Maret 2017, Wawan menghubungi Made Rake dan mengatakan bahwa uang yang dipinjamkan kepadanya sebesar Rp5.600.000,- dari total Rp10.000.000 adalah uang palsu (upal).

Made Rake pun langsung menuju ke rumah Wawan dan bersama-sama ke Bank BRI unit Witaponda untuk menanyakan tentang uang tersebut. Hasil pemeriksaan pihak Bank ternyata benar uang pecahan Rp100.000,- tersebut adalah palsu.

Ciri-ciri uang tersebut adalah bernomor seri yang sama :

– nomor seri nlm 330420 sebanyak 6 lembar

– nomor seri nlm 330424 sebanyak 3 lembar

– nomor seri nlm 330428 sebanyak 6 lembar

– nomor seri nlm 330438 sebanyak 5 lembar

– nomor seri nlm 330404 sebanyak 8 lembar

– nonor seri nlm 330483 sebanyak 2 lembar

– nomor seri nlm 330408 sebayak 5 lembar

– nomor seri nlm 330423 sebanyak 5 lembar

– nomor seri nlm 330448 sebanyak 8  lembar

– nomor seri nlm 330444 sebanyak 4 lembar

– nomor seri nlm 330422 sebanyak 4 lembar

Belum diketahui pasti apakah uang palsu itu berasal dari pembeli Bir Bintang atau dari Wawan. Pihak Kepolisian kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait beredarnya uang palsu tersebut seperti yang dijelaskan Kapolsek Witaponda, Tukino. “Belum diketahui pasti upal ini asalnya dari mana, kami masih melakukan pengembangan untuk penyelidikan lebih lanjut, kami juga menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai peredaran upal ini” ujarnya.

Salah seorang warga mengatakan agar pihak berwenang segera menangkap pelaku karena keberadaan upal ini tentunya sangat meresahkan masyarakat. “Kami masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera menangkap pelaku karena sebagai masyarakat, dengan adanya peristiwa ini sangat merasa resah” tandasnya. **

reporter: bambang sumantri

Berita terkait