SETELAH Tender Site darat Bandar Udara Morowali disorot karena sudah dikerjakan sedang dalam tender, kini giliran tender jalan poros Ngovi-Bonemarawa dipertanyakan. Penyebabnya karena beberapa kali tendernya gagal terus. ‘’Setidaknya sudah tiga kali gagal terus. Sekarang evaluasi dan pembuktian kualifikasi,’’ ujar Yudi Wenas memberikan komentar di media sosial facebook di grup Forum Diskusi Terbuka Sigi yang diikuti sekitar 3.275 anggota kemarin (09/05).
Menurut Yudi Wenas, ia meminta Kaili Post juga menyelidiki mengapa tender itu sudah sampai tiga kali ditunda. Dua kali ditunda saat tender di kementerian PDT tahun 2016, dan sekarang ditunda lagi ketika ditender di ULP Kabupaten Donggala. ‘’Sdh di lelang di kementerian desa, dan gagal lelang 2x tahun 2016, diusulkan dilelang di kabupaten biar aman dari pemangsa perusahaan nasional..,’’ begitu tulisnya menanggapi komentar Ngo Hendry.
Yudi juga meminta tender-tender di Bandara Mutiara Sis Aljufrie Palu diberitakan karena sarat dengan dugaan KKN. ‘’Coba buka website pengadaanya. Dari puluhan perusahaan yg ikut menawar tender tersebut pemenangnya tetap urutan paling akhir. Merugikan negara dari ratusan juta bahkan sampai milyaran rupiah,’’ tulisnya lagi soal tender yang dipimpin Benyamin N Apetulei, SE itu. ‘’Sy curiga mungkin juga pengadaan AC pendingin kayaknya juga bermasalah… usut,’’ tulisnya lagi.
Sementara itu, soal tender Rp.6 miliar di bandar udara Morowali, DPRD Sulteng akan memanggil pihak-pihak yang terkait. ‘’Kita akan melihat perkembangan opini yang disampaikan media dan tetap akan kami panggil untuk mencari kebenarannya,’’ ujar salah satu anggota Komisi III DPRD Sulteng pada Kaili Post. **
Reporter/editor: ramdan/andono wibisono