Palu,- KAWASAN Ekonomi Khusus (KEK) Palu nyaris saja sebelumnya akan dicabut oleh Badan Nasional KEK yang dipimpin Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian RI. Bahkan isi surat yang pernah dilansir Kaili Post memberi ultimatum hingga 20 Mei 2017 agar KEK Palu segera dioptimalkan dan melahirkan program konkrit.
Gubernur Longki Djanggola terus berbenah. Bersama Pemkot langsung membentuk badan pengelola. Mendirikan perusahaan pengelola secara profesional. Mengundang sejumakh calon investor. menyiapkan lahan untuk perluasan pelabuhan. Kini? Jakarta menyebut akhir Agustus, bulan ini, dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Palu (Sulawesi Tengah) dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat) akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jika tak ada aral melintang, Jokowi akan meresmikan akhir Agustus ini. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasutionmenjelaskan, KEK Palu merupakan kawasan berbasis manufaktur, sementara KEK Mandalika merupakan kawasan berbasis pariwisata.
“Palu tadinya kita sempat khawatir tapi berkembang cepat dan mendahului KEK yang lain. Ada 2 KEK yang betul2 siap yaitu KEK Mandalika dan KEK Palu yang mudah-mudahan akhir bulan ini Pak Presiden bisa meresmikan,” ujar Darmin dalam acara KEK: Tinta Kemerdekaan Dari Pinggiran, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/8/2017). Sebelumnya, pada 2012 lalu pemerintah telah menetapkan 11 wilayah KEK. 7 KEK akan dibangun sebagai kawasan manufaktur, dan 4 wilayah lainnya akan menjadi kawasan pariwisata.
Hingga saat ini, sudah ada dua kawasan KEK yang telah beroperasi yakni KEK Sei Mangkei yang merupakan kawasan Industri dan KEK Tanjung Lesung yang digenjot untuk kawasan pariwisata.
Dengan bertambahnya dua KEK yang akan diresmikan Presiden Jokowi akhir bulan ini, maka akan ada empat KEK yang beroperasi tahun ini. “Saya ingin tunjukkan bahwa pengembangan KEK sebagai infrastruktur industri merupakan satu dari sekian kebijakan strategis pemerintah. Dia mendorong pertumbuhan dan pemerataan antar daerah,” kata Darmin.
Sementara itu masih ada 7 kawasan lagi yang akan digenjot pembangunannya. Diantaranya KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, KEK Bitung, KEK Morotai, KEK Tanjung Api api, KEK Tanjung Kelayang, KEK Sorong, dan KEK Lhokseumawe.
“Maloy masih perlu waktu kelihatannya. Kalau Tanjung Api-Api masih ada beberapa lahan menyangkut lahan. Tanjung Kelayang sudah berjalan, Sorong sudah jalan,” tutur Darmin. Pemerintah tengah mendorong pusat pertumbuhan ekonomi melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, selaku Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengatakan, agar semua stakeholder terus bekerja keras membangun KEK yang berdaya saing dan berkelanjutan, agar tujuan pemerataan antar daerah dapat segera terwujud.
“KEK tentu satu diantara kebijakan-kebijakan pemerintah yang merupakan kebijakan strategis untuk mendorong pertumbuhan pemerataan antar daerah,” ungkap Darmin dalam acara KEK: Tinta Kemerdekaan Dari Pinggiran, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).
Nampak hadir menemani Darmin dalam acara, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, beberapa pejabat daerah dan pejabat kementerian. Hingga saat ini ada beberapa wilayah yang sudah dalam pengembangan KEK, tiga diantaranya seperti Mandalika di Lombok, Palu, Sulawesi Tengah, Tanjung Kelayang di Belitung.
“Kita perlu belajar bagaimana mancanegara membangun kawasan-kawasan kelas dunia mereka melalui karakter dan positioning tertentu untuk memperkuat posisi dan eksistensinya melalui branding strategy,” ujarnya.
Seperti diketahui, KEK memiliki tiga agenda utama antara lain percepatan pembangunan (terutama di luar Jawa), pengurangan kesenjangan antar wilayah, serta daya saing ekonomi melalui nilai tambah dan rantai nilai atas bahan mentah (sumber daya alam). Lebih lanjut Darmin menuturkan, dengan adanya KEK maka diharapkan aliran investasi bakal mengalir deras. Target investasi KEK yang diharapkan hingga 2030 mencapai Rp 726 triliun, dengan sasaran penyerapan tenaga kerja 632.583 orang. Sementara itu, realisasi investasi hingga 30 Juni 2017 sebesar Rp 221 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan proses pembangunan 11 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ia menjelaskan, sejak 2012, pemerintah telah menetapkan 11 wilayah KEK.
7 KEK sebagai kawasan manufaktur, dan 4 KEK lainnya akan menjadi kawasan pariwisata. Contohnya, KEK Sei Mangkei yang menjadi kawasan Industri dan KEK Tanjung Lesung yang digenjot untuk kawasan pariwisata yang saat ini sudah mulai beroperasi.
“Kita ada 11 KEK yg mudah mudahan tahun ini hampir semuanya akan beroperasi, yang sudah beroperasi juga sudah ada,” ungkap Darmin dalam acara KEK: Tinta Kemerdekaan Dari Pinggiran, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Sementara itu tiga KEK yang akan dibahas secara khusus dalam Sidang Dewan Nasional itu, yaitu KEK Mandalika, KEK Palu dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan. Sedangkan tiga KEK lain yang ditargetkan akan dapat beroperasi pada tahun 2017 ini, yaitu KEK Bitung, KEK Morotai, KEK Tanjung Api api, masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan pembangunan kawasannya.
Lebih lanjut tiga KEK lainnya yaitu KEK Tanjung Kelayang, KEK Sorong, dan KEK Lhokseumawe dinilainya masih relatif baru ditetapkan dan masih berada dalam tahapan pembangunan. Targetnya, pembangunan 3 kawasan ini rampung pada 2018 nanti.
“Indonesia bagian barat dan tengah akan selesai awal tahun depan kalau tidak salah. Kemudian yang timur akan selesai akhir 2018,” ujarnya. Melalui berbagai upaya tersebut, Darmin mengaku pemerintah telah menunjukkan keseriusanannya untuk melakukan pemerataan ekonomi daerah dari wilayah barat hingga timur Indonesia.
“Artinya pemerintah secara sangat serius membangun infrastruktur ekonomi termasuk infrastruktur pengembangan industri dan pariwisata. Apakah kawasan industri, apakah kawasan pariwisata nasional,” jelasnya. **
sumber/editor: detik.com/ andono wibisono