MOROWALI,- PENGURUS Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Morowali secara resmi dikukuhkan pada Sabtu (23/9/2017). Bertempat di aula Wisata Laut Kelurhan Tofoiso Kecamtan Bungku Tengah, acara tersebut dihadiri Bupati Morowali, Anwar Hafid, Asisten I Bambang S Soerodjo, sejumlah anggota DPRD Morowali, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan ratusan pengusaha muda dari berbagai bidang.
Dalam sambutannya, Ketua HIPMI Kabupaten Morowali, Aditya Bayu Pratama yang terpilih secara aklamasi pada Muscab sebelumnya, mengatakan bahwa dirinya akan berusaha mengaktifkan kembali HIPMI yang sempat vakum. “Berbicara Morowali adalah berbicara harta yang melimpah ruah, namun kita sebagai orang Morowali masih belum mampu secara optimal memanfaatkannya untuk kesejahteraan rakyat Morowali, dan saya bersama pengurus lainnya akan berupaya lebih aktif menjalankan organisasi ini” jelasnya.
Ia juga berharap agar HIPMI dapat berperan serta dalam mengisi pembangunan serta bertekad mengoptimalkan segenap kemampuan HIPMI guna mengisi setiap lini sektor pembangunan dalam menyongsong visi misi Kabupaten Morowali. “Kesejahteraan rakyat Morowali bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah Morowali, namun menjadi tanggungjawab segenap elemen yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung termasuk di dalamnya adalah HIPMI” ungkap Bayu.
Sementara, pengurus HIPMI Provinsi Sulawesi Tengah, Andi Kaimudin menyampaikan bahwa HIPMI saat ini ada diversifikasi, agar terlahir pengusaha yang dapat menciptakan lapangan kerja dan BPC yang ada di daerah merupakan ujung tombak yang dapat merekrut anggota dan melaksanakan program organisasi.
Sedangkan Bupati Morowali, Anwar Hafid dalam sambutannya mengatakan, dengan dilantiknya pengurus HIPMI di Morowali menandakan adanya sebuah harapan baru untuk kemajuan di Kabupaten Morowali. “Manusia yang maju adalah manusia yang selalu memiliki harapan dalam hidupnya. Kalau kita memiliki harapan, berarti kita masih punya peluang untuk maju” ujarnya.
Bupati juga memberikan tantangan kepada HIPMI agar bisa membuka lapangan kerja yang besar untuk kesejahteraan masyarakat dan HIPMI diharapkan mampu menjadi lokomotif baru untuk kemajuan Morowali.
Dikatakannya, kekayaan di Morowali tidak dinikmati oleh masyarakat Morowali, sebab uang yang berputar di kawasan perusahaan tidak bertahan lama di Morowali. Karyawan yang menerima gaji menghabiskan uangnya diluar daerah, sebagian besar menghabiskan uangnya di Kendari, sebab di Morowali belum ada yang mampu untuk menyediakan sarana hiburan yang dapat memuaskan hati saat liburan.
Dengan demikian, Anwar Hafid memberikan tantangan kepada HIPMI agar melakukan suatu terobosan yang dapat membuat uang milyaran rupiah yang ada di Morowali dapat bertahan di Morowali. “Saya tantang saudara, agar bagaimana uang di Morowali ini bisa bertahan di Morowali,dan jangan jangan hanya berharap dari proyek pemerintah saja” tandasnya.**
Reporter/Biro Morowali: Bambang Sumantri