Tak Ada Urusan Politik Demo Buruh

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri

SALAH Satu koordinator lapangan (korlap),
Julfikar Bualo atau yang akrab disapa Roy, dalam aksi mogok buruh di kawasan PT
Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) beberapa hari lalu angkat bicara.
Dikatakan Roy, unjuk rasa dilakukan
untuk mendukung teman-teman buruh dalam mengekspresikan diri mereka lewat mogok
kerja sah yang telah di atur di dalam Undang-Undang. “Aksi ini bentuk
protes kepada komitmen untuk naiknya UMSK 20% yang telah ditanda tangani
bersama dengan pihak Apindo tidak direalisasi oleh pihak provinsi dan disisi
lain, perusahaan menolak komitmen itu karena mengingat keuangan perusahaan
hanya mampu menaikkan sebesar 11 persen saja,” urainya.
Oleh karena belum ditemukan jalan
keluar kata Roy, pihak pemerintah daerah lewat Bupati Morowali menawarkan
solusi yaitu berunding kembali dan akan difasilitasi perwakilan buruh ke
provinsi untuk mencari solusi yang tepat bagi seluruh buruh.
Pada rapat bersama, Senin (28/1/2019)
tersebut  jika hasilnya tidak ada
kesepakatan kenaikan UMSK 20% maka aksi mogok dan demonstrasi akan berlanjut.
“Saya menduga ada miss
komunikasi antara pihak perusahaan dengan Apindo dalam hal kesepatakan yang
dibuat, jadi ini harus dibuka di depan publik siapa sebenarnya dalang dari
semua ini agar menjadi pembelajaran bagi pihak tersebut untuk lebih
berhati-hati dalam mengambil sikap, kami juga meminta ke perusaahaan untuk
tidak memberikan sanksi apapun bagi karyawan yang mengikuti mogok karena mereka
sudah dilidungi oleh UU, bagi beberapa pihak juga banyak menyinggung aksi ini
mengandung politik karena banyak korlap merupakan caleg, saya katakan tidak ada
korelasi naiknya UMSK 20% akan berpengaruh kepada pileg ini karena jauh sebelum
pemilu legislatif ini pun kami sudah menyuarakan suara buruh dan juga korlap
yang tergabung pun itu tidak semuanya caleg
.

L
agi pula naik atau tidaknya UMSK semua kembali ke pilihan masing
masing di pileg nanti, bagi saya, lepaskan kepentingan partai apapun dan kepentingan
buruh dan rakyat di atas semuanya,” jelas Roy.
Ia juga menyampaikan tetap berdoa
dan akan terus berdiri untuk menyuarakan suara buruh Indonesia, semoga buruh
dan keluarga buruh di PT IMIP lebih sejahtera dan selalu dilindungi Allah SWT
dalam aktivitas pekerjaannya.**

Berita terkait