Reporter/Morowali: Bambang Sumantri
UJIAN Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
tingkat SMK secara serentak diselengggarakan di Indonesia juga digelar di SMKN
I Bungku Tengah juga turut mengikuti UNBK yang memasuki hari kedua, Selasa
(26/3/2019).
Di tahun ini, SMKN I
Bungku Tengah mendapat kunjungan istimewa dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Tengah bersama Kepala Bidang serta Kepala Seksi Dinas Pendidikan
Provinsi Sulteng dan staf lainnya.
Bungku Tengah mendapat kunjungan istimewa dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Tengah bersama Kepala Bidang serta Kepala Seksi Dinas Pendidikan
Provinsi Sulteng dan staf lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Sulteng, Irwan Lahace mengatakan bahwa tahun 2019 ini tercatat ada
14.200 siswa SMK di Sulteng mengikuti UNBK yang dimulai tanggal 25 sampai 28
Maret 2019. Ia berharap semua siswa yang mengikuti ujian tahun ini lulus semua
apabila ada yang tidak lulus maka bisa mengulang kembali di tahun berikutnya.
Provinsi Sulteng, Irwan Lahace mengatakan bahwa tahun 2019 ini tercatat ada
14.200 siswa SMK di Sulteng mengikuti UNBK yang dimulai tanggal 25 sampai 28
Maret 2019. Ia berharap semua siswa yang mengikuti ujian tahun ini lulus semua
apabila ada yang tidak lulus maka bisa mengulang kembali di tahun berikutnya.
Kepala SMK Negeri I
Bungku, Sarfin Suaib mengatakan, ada sebanyak 71 siswanya yang mengikuti UNBK
tahun 2019 ini yang dibagi menjadi tiga sesi dengan menyesuaikan komputer yang
tersedia disekolah. “Untuk UNBK, kami terpaksa harus membagi jadi tiga
sesi karena keterbatasan komputer, sesi pertama 23 siswa, sesi kedua 24 siswa
dan sesi ketiga 24 siswa yang ada di sekolah kami” jelasnya.
Bungku, Sarfin Suaib mengatakan, ada sebanyak 71 siswanya yang mengikuti UNBK
tahun 2019 ini yang dibagi menjadi tiga sesi dengan menyesuaikan komputer yang
tersedia disekolah. “Untuk UNBK, kami terpaksa harus membagi jadi tiga
sesi karena keterbatasan komputer, sesi pertama 23 siswa, sesi kedua 24 siswa
dan sesi ketiga 24 siswa yang ada di sekolah kami” jelasnya.
Sarfin menambahkan,
untuk mengantisipasi pemadaman listrik secara tiba-tiba pihak sekolah juga
menyediakan genset. “Kalau untuk genset dari pihak sekolah yang
menyediakan, kami hanya minta bantuan ke PLN untuk menjadi operator genset
apabila terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba agar ujian bisa tetap
berjapan lancar,” tandasnya.**
untuk mengantisipasi pemadaman listrik secara tiba-tiba pihak sekolah juga
menyediakan genset. “Kalau untuk genset dari pihak sekolah yang
menyediakan, kami hanya minta bantuan ke PLN untuk menjadi operator genset
apabila terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba agar ujian bisa tetap
berjapan lancar,” tandasnya.**