IKATAN Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPI) Korwil Indonesia Timur, Regional Palu, bekerjasama dengan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tadulako, menggelar seminar Tanggap Isu: Mitigasi Bencana di Teluk Palu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium Fakultas Teknik Untad.
Reynard Sacti Pabinaan, selaku Ketua Panitia, mengungkapkan selain sebagai program kerja, seminar ini juga dilaksanakan untuk membahas isu mengenai mitigasi pasca bencana yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan akhir-akhir ini. Dimana ada dua pandangan yang berbeda, tentang pembangunan tanggul atau penanaman pohon manggurove.
“Jadi, melihat sedang hangatnya isu tersebut dikalangan masyarakat, kita mencoba melihat dengan sudut pandang disiplin Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota. Untuk itu, seminar ini kita mencoba menghadirkan beberapa pembicara yang berkompetensi dibidang tersebut. Secara, kelembagaan kita juga belum mempunyai sikap untuk mendukung pemabangunan tanggul atau penanaman mangguruve,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, seminar ini diharapkan dapat mengasilkan gagasan yang matang terkait penanganan mitigasi bencana di teluk Palu. Dengan begitu, pihaknya akan terus mengaspirasikan dan mengawal gagasan tersebut, sehingga pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat untuk melahirkan kebijakan kedepannya.
Sementara itu, untuk, jumlah peserta yang hadir, kata dia, sekitar 200 orang, peserta berasal dari pengamat lingkungan, masyarakat, namun didominasi oleh mahasiswa Untad. Seminar ini sengaja dibuat terbuka untuk umum, agar seluruh masyarakat dapat memahami dengan benar terkait isu tanggap bencana dalam penanganan pasca bencana.
“Hasil dari seminar ini kita akan rembuk bersama panitia dan birokrasi ditataran perencanaan wilyah dan kota, agar hasil dari seminar ini bisa dipaparkan ke pemerintah. Kalau memang gagasan kita diterima oleh pemerintah, tentunya kami siap berkerjasama dan mengawalnya. Namun, jika gagasan kita ditolak, kita juga sangat legowo,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dekan Fakultas Teknik Untad, Andi Rusdin, M.Eng, PhD, yang baru saja dipilih, menuturkan, secara kelembagaan Fakultas Teknik sudah membangun kejasama dengan beberapa pihak, dalam penanganan penangulangan bencana di Kota Palu dan sekitarnya. Seminar ini juga merupakan salah satu upaya untuk menentukan langkah yang tepat terhadap penangulangan bencana di Kota Palu dan sekitarnya.
“Masyarakat Kota Palu harus selalu waspada, sebagai daerah yang berpotensi cukup tinggi untuk terjadinya bencana. Olehnya sudah seharusnya ada perencanaan yang matang untuk mengurangi resiko terjadi bencana. Sebab, bencana tidak bisa dicegah, itu sebabnya pendidikan kebencanaan sangat penting,” cetusnya.**
Reporter: Yohanes Clemens