Reporter:
Firmansyah Lawawi
Firmansyah Lawawi
MENYIKAPI Rencana masyarakat Kelurahan Balaroa yang akan
mendirikan kamp atau tenda-tenda di kantor wali kota, ditanggapi Wali Kota
Hidayat kemarin (10/07/2019). Hidayat menghimbau agar niat tersebut diurungkan.
mendirikan kamp atau tenda-tenda di kantor wali kota, ditanggapi Wali Kota
Hidayat kemarin (10/07/2019). Hidayat menghimbau agar niat tersebut diurungkan.
“Saya sangat berharap kepada masyarakat Kelurahan Balaroa untuk bersabar.
Urungkanlah niat kalian. Pemerintah Kota Palu juga sudah pontang-panting
berupaya hingga saat ini. Sehingga semuanya sudah di luar kemampuan,’’ ungkapnya usai peletakan
batu pertama jembatan V, Rabu (10/7/2019) di Kelurahan Nunu.
Urungkanlah niat kalian. Pemerintah Kota Palu juga sudah pontang-panting
berupaya hingga saat ini. Sehingga semuanya sudah di luar kemampuan,’’ ungkapnya usai peletakan
batu pertama jembatan V, Rabu (10/7/2019) di Kelurahan Nunu.
Namun menurutnya, hingga saat ini, dirinya masih
tetap melakukan upaya-upaya menuntaskan polemik yang terjadi pasca bencana
alam. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah mencari pihak maupun pendonor
dalam memberikan bantuan kepada
masyarakat penyintas kota. “Insya Allah tahun ini, di seputaran lokasi shelter
pengungsian Sport Center Kelurahan Balaroa, akan dibangun 127 Hunian Tetap.
Semoga tahun ini pula bisa genap 200 Huntap. Hingga saat ini saya masih tetap
berusaha mencari pendonor guna menambah lagi jumlah Huntap di tempat
tersebut,’’ jelasnya.
tetap melakukan upaya-upaya menuntaskan polemik yang terjadi pasca bencana
alam. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah mencari pihak maupun pendonor
dalam memberikan bantuan kepada
masyarakat penyintas kota. “Insya Allah tahun ini, di seputaran lokasi shelter
pengungsian Sport Center Kelurahan Balaroa, akan dibangun 127 Hunian Tetap.
Semoga tahun ini pula bisa genap 200 Huntap. Hingga saat ini saya masih tetap
berusaha mencari pendonor guna menambah lagi jumlah Huntap di tempat
tersebut,’’ jelasnya.
Begitu pula dengan warga Kelurahan Petobo. Wali
kota mengaku sudah berupaya melakukan pembebasan lahan. “Kemarin, pemerintah
sudah menggeser batas tanah yang akan didirikan Huntap. Namun setelah dilakukan
penggeseran batas tanah, ternyata lahan tersebut telah dilakukan jual beli
tanahnya. Olehnya kami masih tetap melakukan upaya. Karena permasalahanya tidak
semudah membalikan telapak tangan, ” akunya.
kota mengaku sudah berupaya melakukan pembebasan lahan. “Kemarin, pemerintah
sudah menggeser batas tanah yang akan didirikan Huntap. Namun setelah dilakukan
penggeseran batas tanah, ternyata lahan tersebut telah dilakukan jual beli
tanahnya. Olehnya kami masih tetap melakukan upaya. Karena permasalahanya tidak
semudah membalikan telapak tangan, ” akunya.
Oleh karena itu, Hidayat juga memohon agar
masyarakat jangan diprovokasi. Sehingga berbuat sesuatu yang dapat menghambat
pembangunan pasca bencana alam. ‘’Ada beberapa masyarakat korban bencana yang
datang ke rumah saya. Mereka mengatakan tidak setuju dengan adanya demonstrasi
terkait permasalahan yang terjadi pasca gempa bumi, tsunami dan
likuefaksi,” terangnya.
masyarakat jangan diprovokasi. Sehingga berbuat sesuatu yang dapat menghambat
pembangunan pasca bencana alam. ‘’Ada beberapa masyarakat korban bencana yang
datang ke rumah saya. Mereka mengatakan tidak setuju dengan adanya demonstrasi
terkait permasalahan yang terjadi pasca gempa bumi, tsunami dan
likuefaksi,” terangnya.
Dirinya berharap kepada masyarakat kota, utamanya
warga Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo maupun korban bencana alam 28
September silam untuk tetap bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah. “Insya
Allah dengan kesabaran kita semua, bisa menyelesaikan semua persoalan yang kita
hadapi saat ini,” pintanya.**
warga Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo maupun korban bencana alam 28
September silam untuk tetap bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah. “Insya
Allah dengan kesabaran kita semua, bisa menyelesaikan semua persoalan yang kita
hadapi saat ini,” pintanya.**