KNPI SULTENG : Banjir Morowali 100% Dampak Dari Penambangan Yang Tak Sesuai SOP

  • Whatsapp
Ilustrasi Banjir
banner 728x90

Reporter: Bambang Sumantri

MOROWALI adalah daerah subur yang intensitas curah hujannya masih terbilang cukup tinggi. Selama kami menjalani proses kehidupan didaerah tersebut, belum pernah melihat banjir yang hampir meluluh lantahkan daerah yang dimukimi oleh warga setempat, contohnya di Desa Lalampu, Dampala, Lele, Siumbatu, Bahodopi, dan lain-lain. Semua itu terjadi hanya saat aktivitas penambangan yang sudah dimulai dari sejak tahun 2007 hingga sekarang, ujar Wazir Muhaimin, ketua DPD KNPI Provinsi Sulawesi Tengah.

Menyikapi titik terjadinya banjir di Kabupaten Morowali beberapa pekan yang lalu, DPD KNPI Sulteng mendesak Pemerintah Provinsi beserta Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah agar segera kembali melakukan inspeksi dadakan. Dalam rangka untuk menertibkan perusahaan-perusahaan tambang yang melakukan penambangan secara ilegal.

Tak hanya itu, Wazir juga menyampaikan perlu dilakukannya kembali memeriksa Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada di daerah dimaksud. Apakah perusahaan tersebut masih layak untuk melakukan penambangan atau tidak.

 “Hasil penelusuran kami sampai saat ini untuk wilayah daratan di Kabupaten Morowali, dari Desa Laroenai Kecamatan Bungku Pesiair, sampai  Desa Solonsa Kecamatan Witaponda, hampir setiap desa ada perusahaan tambang yang aktif melakukan penambangan. Belum termasuk dengan perusahaan yang mengatasnamakan perkebunan” ungkapnya.

Dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Morowali kata Wazir, semuanya memiliki bekas eksploitasi. Disisi lain, jika melihat jejaknya dapat dipastikan bahwa Morowali benar-benar kaya akan sumber daya alamnya. Namun kenyataannya justru sangat tidak berimbang dengan apa yang masyarakat rasakan saat ini.

 “Ini harus jadi bahan evaluasi bagi kita semua, agar tidak menjadi bom waktu bagi masyarakat yang ada di Morowali pada khususnya.

Pemuda Sulawesi Tengah harus tetap solid dalam menjaga sumber daya alam yang ada di Sulawesi Tengah. Apalagi seperti kita ketahui bersama, bahwa kondisi Pulau Sulawesi yang saat ini selalu diguncang oleh gempa, maka penting kemudian untuk kita serukan menjaga alam agar tetap bersahabat dengan kita” ungkap Wazir. ***

Berita terkait