Genderang pemilihan kepala daerah Sulteng periode 2020-2025 telah ditabuh. Masing-masing bakal calon Gubernur maupun wakil Gubernur perlahan mulai menunjukan eksistensinya. Komunikasi dalam membangun koneksi terhadap pasangan untuk mengikuti Pilkada mulai diguyurkan.
Diantara bakal calon pemilihan Gubernur Sulteng dalam Pilkada tahun 2020, Hidayat Lamakarate mengaku bahwa dirinya akan berpasangan dengan ketua Partai Demokrat Sulteng yang juga merupakan anggota DPR RI, Anwar Hafid sebagai wakilnya.
“Sudah lama kami membangun komunikasi dengan Anwar Hafid. Saya tidak pernah memaksa dia harus menjadi wakil saya. Ketika kami berdiskusi, saya justru mendorongnya untuk menjadi calon Gubernur. Namun kemudian dia mengatakan untuk maju bersama-sama dan berpasangan. Saat saya menanyakan siapa nomor satu ? Karena untuk jadi nomor dua saya tidak bersedia. Dia mengatakan bahwa dia bersedia menjadi nomor dua. Setelah saya konfirmasi lagi apakah hal ini boleh disampaikan saat orang bertanya siapa wakil ? Dia mengatakan sampaikan saja seluas-luasnya, ” ungkapnya usai penyerahan berkas pendaftaran balon Gubernur dan wakil Gubernur Sulteng, di kantor DPRD Partai Golkar, Minggu (3/11/2019)
Namun menurutnya, semua itu merupakan sebuah proses politik. Karena kedepannya, semua hal bisa terjadi.
“Kami telah lama berteman dan saling mengerti karakter masing-masing. Dalam hal ini, tidak ada keterpaksaan antara kami. Dia sendiri yang menyatakan langsung kepada saya untuk siap bersama-sama maju, ” jelasnya.
Hingga saat ini, dirinya telah mendaftar di Partai Gerindra, PDI-P dan Golkar. “Kemungkinan pada hari Senin, saya akan mencoba ke Partai Perindo. Karena partai tersebut berkoalisi dengan Golkar dalam DPR, ” terangnya.
Kejadian unik sempat terjadi saat sambutannya kepada Muspida Partai Golkar. Hidayat Lamakarate sempat meneteskan air mata.
“Partai Golkar merupakan rumah orang tua saya. Karena almarhum ayah saya pernah berkarir politik dari awal hingga akhir di partai Golkar, ” ungkapnya kepada sejumlah wartwan.
Menurut birokrat muda tersebut, almarhum ayahnya pernah mengatakan bahwa kami bersaudara hidup dari Partai Golkar. “Golkarlah yang membesarkan ayah saya. Sehingga kami yang merasakannya, ” akunya.
Apapun dalam proses politik kedepannya, kata Hidayat Lamakarate, Golkar merupakan sebuah partai yang tidak terpisahkan dari perjalanan karir politiknya.
“Meskipun pada awalnya saya didorong oleh Gubernur Sulteng, Longky Djanggola yang merupakan pimpinan dari Partai Gerindra untuk maju dalam kancah Pilkada, namun saya merasa memiliki sebuah tanggung jawab moral untuk membesarkan Partai Golkar. Didalam maupun diluar srtuktur partai itu sendiri, ” terangnya.
Ditempat yang sama, Sekertaris DPD Partai Demokrat Sulteng, Abdul Razak mewakili Anwar Hafid dalam keterangannya terkait pernyataan dari Hidayat Lamakarate menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah dinamika dalam mencari titik akhir pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulteng.
“Hal ini sah-sah saja dalam mencari deal-deal politik. Saat ini kami sementara menjajaki semua pasangan. Baik dari Hidayat Lamakarate, Rusdy Mastura, Pasha Ungu maupun Nurmawati Bantilan, ” bebernya.
Hajatan penyerahan berkas pendaftaran oleh bakal calon (balon) Gubernur dan wakil Gubernur Sulteng tersebut, dihadiri oleh Sekertaris DPD Partai Golkar, Amran Bakir Nai, Bendahara DPD Golkar, Imelda Liliana Muhidin, anggota DPRD Palu, Farden Saino, Hasyim Hadado, serta Muspida Partai Golkar Sulteng.
Selain Hidayat Lamakarate, pada hari itu juga terdapat dua orang bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur sukteng yang telah mengembalikan berkas pendaftaranya. Diantaranya adalah kepala Bappeda Sulteng, Hasanudin Aco, dan anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Anwar Hafid yang diwakili oleh Sekertasis DPD, Abdul Razak.
Reporter: Firmansyah Lawawi