Morowali, – Sejumlah nama tokoh di Sulawesi Tengah dalam beberapa bulan terakhir mulai muncul di permukaan menjelang Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur tahun 2020.
Salah satu nama yang disebut-sebut adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, yang juga pernah menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Morowali, Bartholomeus Tandigala.
Ia digadang-gadang akan maju sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah yang juga telah memiliki relawan di Kota Palu maupun di wilayah lain di Sulawesi Tengah, yang tanpa sepengetahuannya telah bergerak.
Di Kabupaten Morowali, baliho Bartholomeus Tandigala sebagai bakal calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah menjadi permasalahan. Karena terdapat di kantor BPBD Morowali sebanyak 20 lembar. Sebagaimana yang diungkapkan Ketua Bawaslu Kabupaten Morowali, Mahfud Supu pada Senin (20/1/2020).
“Benar bahwa baliho ini dari pihak BPBD Morowali, mereka menyampaikan kepada kami jika pihaknya menemukan selipan baliho yang berbaur politik, berukuran 2 kali 1 sebanyak 20 lembar. Dalam baliho terpampang nama Bartholomeus Tandigala dan fotonya yang bertuliskan bakal calon Wakil Gubernur” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa untuk proses selanjutnya adalah kewenangan dari pihak Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami hanya menindak aduan atau temuan, selebihnya untuk kelanjutan prosesnya adalah merupakan kewenangan dari Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Morowali, Ismail Rasuna mengtakan bahwa pihaknya sudah menyerahkan APK kepada Bawaslu Kabupaten Morowali dan sama sekali tidak mengetahui tentang isi baliho yang berbau politik.
“Memang benar jika jajaran saya mendapatkan APK dan sudah kami serahkan ke Bawaslu. Namun secara rinci kronologi adanya APK tersebut saya tidak tahu, sebab saat hari minggu ditemukan APK itu saya tidak ada” katanya.
Sementara, Sekretaris BPBD Morowali Edison juga menjelaskan hal yang sama, dan mengaku belum melihat apa materi yang tertulis dalam baliho. Baliho tersebut masuk bukan pada jam kerja, yaitu hari Minggu.
Terpisah, Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Bartholomeus Tandigala yang dikonfirmasi via pesan elektronik Whats App (WA) mengatakan tidak mengetahui apa-apa mengenai keberadaan baliho tersebut.***
Reporter: Bambang Sumantri