Morowali,- Hingga hari ini, Rabu (22/4/2020), Orang Dalam Pantauan (ODP) di Kabupaten Morowali telah mencapai 17 orang, sedangkan Pasien Dalam Pantauan (PDP) 3 orang.
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG), berkisar 3.098 orang. Jumlah tersebut sesuai data terakhir yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali, sekaligus juru bicara Covid-19, Ashar Ma’ruf kepada media ini.
Untuk ODP terbanyak kata Ashar, terdapat di Kecamatan Bahodopi dengan jumlah 13 orang dan 2 PDP, yang diduga pernah kontak langsung dengan pasien positif yang saat ini masih dirawat di RS Undata Palu.
Meskipun ODP terus bertambah dan himbauan dari MUI serta pemerintah telah disebar, namun sesuai pantauan media di lapangan, masih saja ada masyarakat yang berkumpul di tempat keramaian seperti warkop.
Sejumlah orang yang baru bepergian dari luar kota dan masuk ke Morowali pun enggan menjalankan karantina mandiri di rumah dan masih saja melakukan aktifitas di luar rumah. Justru warga yang berada di dalam Bungku yang mengurung diri di rumah mengikuti anjuran pemerintah.
Salah seorang warga Desa Bahomohoni Kecamatan Bungku Tengah menuturkan kekesalannya dengan kondisi tersebut. “Pemerintah Daerah seharusnya tegas, jangan kita yang dalam Bungku yang tersiksa “bakurung” dalam rumah, malah orang yang baru datang dari luar kota berkeliaran, kalau Pemda tidak mampu, arahkan kepada aparat keamanan yang bertindak” ujarnya.
Sementara, Ashar Ma’ruf menyampaikan kepada seluruh masyarakat Morowali agar mengikuti anjuran pemerintah untuk lebih banyak diam di rumah.
“Kami dari Dinas Kesehatan memohon dengan sangat, khususnya bagi warga yang baru dari luar kota, cobalah untuk membantu pencegahan penyebaran virus ini dengan karantina mandiri, meskipun belum bisa terdeteksi positif atau tidaknya. Lebih bagus kalau dicegah sejak awal, dan jika ada gejala mohon untuk segera melapor atau memeriksakan diri kepada petugas medis, jangan pandang remeh wabah ini, mari kita bersama-sama melawan penyebarannya” ungkap Ashar.***
Reporter: Bambang Sumantri