Morowali,- Banjir bandang yang terjadi di Desa Le-Le, Desa Dampala dan Desa Siumbatu Kecamatan Bahodopi sekitar setahun yang lalu, mengakibatkan putusnya jembatan penghubung Trans Sulawesi.
Jembatan yang terletak di antara Desa Dampala dan Siumbatu itu, hingga kini belum juga dibangun atau bahkan disentuh oleh instansi terkait, dalam hal ini Dinas PU-PR Kabupaten Morowali maupun Provinsi Sulawesi Tengah.
Jalan yang digunakan saat ini, masih melintasi perkampungan Bali Desa Dampala, yang terkadang menuai masalah karena persoalan debu ketika musim panas. Tak hanya itu, jembatan belly pun sudah beberapa kali dilakukan perbaikan atas inisiatif Camat Bahodopi dan masyarakat sekitarnya, karena mengalami kerusakan.
Tepatnya pada hari Rabu (04/6/2020), masyarakat beserta sejumlah ormas dan Camat Bahodopi, kembali menggelar bhakti sosial membangun jembatan darurat di lokasi eks jembatan Dampala-Siumbatu.
Camat Bahodopi Tahir SE, yang dikonfirmasi mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk mempercepat akses pejalan kaki dan anak sekolah nantinya, serta akses kendaraan roda dua sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas jalan alternatif lewat kompleks perkampung Bali.
“Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana untuk memudahkan akses jalan bagi anak sekolah dan kendaraan roda dua dan roda empat, ini adalah inisiatif dari Pemerintah Desa Le-Le dan Desa Dampala, diikuti beberapa ormas seperti Forel Bahodopi dan lain-lain, semoga cepat selesai” ungkap Tahir.
Dalam bhakti sosial itu juga turut ambil bagian alat berat dari PT Bintang Delapan Mineral (BDM) membantu pekerjaan pembuatan jembatan. ***
Reporter: Bambang Sumantri