Parimo,- Sistem pembelajaran online yang telah berjalan dan diterapkan oleh beberapa Sekolah di Kabupaten Parimo seperti SD Inpres 2 Tolai, ternyata menurut beberapa siswa dan guru tidak efektif untuk diterapkan.
Di tengah sistem pembelajaran daring ini, memang ada banyak kendala yang di alami oleh siswa. Seperti pembelian kuota internet atau bahkan kesusahan dalam memahami materi pembelajaran, karena mereka tidak bisa bertatap muka secara langsung.
Kemudian, tidak sedikit pula siswa yang tidak memiliki Smartphone, dimana Smartphone saat ini memegang kunci pembelajaran yang direncanakan berlangsung hingga 1 semester kedepan.
Selain keluhan dari pihak siswa, beberapa Guru ternyata juga merasa tak nyaman dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, dikarenakan terkadang koneksi jaringan yang tidak baik dan juga dalam memberikan pemahaman kepada siswa lewat online terkesan lebih sulit dan tidak efektif.
Menanggapi masalah tersebut, Guru SD Inpres 2 Tolai, I Wayan Miasa berinisiatif untuk mendatangi satu persatu rumah siswanya untuk memberi materi pelajaran.
Pasalnya, I Wayan Miasa merasa bahwa cara tersebut lebih efisien dan efektif dalam memberikan pemahaman pembelajaran daripada sistem daring yang menurutnya belum siap diterapkan saat ini.
“Saya berharap kepada Pemerintah khususnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk segera mencari solusi bagi para guru dan siswa agar bisa dapat kembali ke Sekolah dan menjalani proses belajar mengajar seperti biasa meski harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” kata I Wayan Miasa kepada kailipost.com, Kamis (30/07). ***
Reporter: Windy