Untad Terus Berbenah Dalam Usia ke-39

  • Whatsapp

Palu,- Genap berusia 39 tahun, Universitas Tadulako (Untad) terus berbenah guna menyempurnakan kurikulum akademik agar sinkron dengan kebijakan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang dicanangkan menteri pendidikan dan kebudayaan.

Hal tersebut diutarakan Rektor Untad Prof Mahfudz dalam peringatan Dies Natalis ke-39 dan penerimaan anggota dewan profesor yang dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulteng, Faisal Mang bertempat di aula Fakultas Kedokteran Untad, Kamis (27/08),

“Untuk mengoptimalkan Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System/LMS) berbasis daring sebagai ciri belajar di era normal baru atau online learning is the new normal,” kata Rektor.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga spirit integritas di antara civitas dalam semangat satu Untad, satu nafas dan satu keluarga.

“Ibarat perahu mari kita kayuh bersama-sama menuju harapan kita Untad sebagai universitas terdepan,” tambahnya.

Kemudian, mewakili Gubernur Sulteng dan sebagai alumni Untad, Asisten Faisal Mang berharap Untad semakin maju dan berkembang pesat sebagai pusat keunggulan baik dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian.

“Tolak ukurnya bisa dilihat dari jumlah publikasi ilmiah yang sudah mencapai 142 jurnal per Agustus 2020 atau hanya selisih 18 dari total 170 jurnal yang dihasilkan civitas Untad sepanjang 2019 lalu,” jelasnya.

Ditambah lagi, dengan hasil akreditasi A yang baru saja didapat oleh program studi Biologi Untad. Bahkan dukungan insentif penelitian dari rektorat diharap mampu meningkatkan frekuensi riset di kalangan dosen.  

“Saya berharap Untad senantiasa terus berkarya dalam menciptakan sumber daya manusia dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan pengembangan kepeduliannya terhadap kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah,” kata asisten.

Sementara itu, Prof Muhammad Khairil yang baru dikukuhkan dalam dewan profesor mengatakan bahwa proses yang dilaluinya tidak mudah bahkan Ia harus jatuh bangun karena 4 kali ditolak kementerian padahal namanya sudah diusul sejak 2017 silam.

Tapi berkat kegigihan dan fasilitasi rektorat, maka Ia pun berhasil dikukuhkan dengan gelar akademik tertinggi.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada rektor, dan jajaran,” ujarnya membagi kisah perjuangan.

Turut hadir di acara, unsur pejabat rektorat kampus dan LPPM, serta perwakilan perbankan dan hotel selaku mitra kerja Untad.***

Reporter: Yohanes Clemens 

Berita terkait