MOROWALI,- Final Piala Askab PSSI Morowali antara kesebelasan DPRD FC vs PUPR FC yang akan digelar pada Jum’at (19/02/2021) di stadion mini Fonuasingko terpaksa batal dilaksanakan.
Setelah berjuang keras menyingkirkan lawan-lawannya di babak sebelumnya, kedua tim akhirnya harus puas menyandang status sebagai juara I bersama.
Pembatalan laga pamungkas itu dibatalkan oleh aparat keamanan gabungan TNI/Polri dan Satpol PP karena membludaknya penonton yang memaksa masuk ke dalam stadion guna menyaksikan kedua tim berlaga.
Dalam aturan sangat jelas bahwa selama kompetisi, pertandingan akan dilaksanakan tanpa penonton terkecuali tim official, mengingat di Kabupaten Morowali masih berada di zona merah pandemi Covid-19.
Ratusan orang yang berniat menyaksikan pertandingan final pun terpaksa harus menelan kekecewaan karena adanya pembatalan itu. Bahkan ada yang sempat mengungkapkan kekecewaan lewat media sosial facebook.
Ketua ASKAB PSSI Morowali, Gafar Hilal yang ditanyakan mengenai hal itu menjelaskan bahwa pembatalan laga final sebagai bentuk komitmen panitia dan ASKAB PSSI Morowali terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19, sekaligus sebagai wujud ketaatan penyelenggara terhadap izin prokes sesuai standar pencegahan Covid-19.
“Panitia dan saya sendiri selaku Ketua ASKAB PSSI Morowali sangat menyayangkan kejadian ini, karena turnamen ini adalah turnamen perdana yang resmi diselenggarakan oleh ASKAB PSSI Morowali selama berdirinya ASKAB PSSI di Morowali, padahal turnamen ini bagian dari upaya dalam mengembangkan bakat dan pengembangan persepakbolaan di Kabupaten Morowali, namun Insya Allah ke depan turnamen ini akan diselenggarakan secara kontinyu dan kita semua berharap dalam proses pelaksanaan tahun berikutnya akan lebih baik lagi,” urainya.
Oleh karena itu, ia melanjutkan ASKAB PSSI Morowali dan panitia penyelenggara sangat terbuka dalam menerima kritikan dan masukan yang sifatnya membangun sebagai bahan evaluasi bersama demi kemajuan persepakbolaan di Kabupaten Morowali yang kita cintai ini.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-sebesarnya kepada official dan kedua tim yang semestinya melakoni laga final.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, tapi ini harus kita lakukan sebagai contoh disiplin kita dalam membangun persepakbolaan kita di Morowali ini, saya sadar bahwa fanatisme dan antusiasme penonton adalah wujud kecintaan kita terhadap sepakbola itu, namun saya berharap jangan sampai fanatisme kita sendiri yang dapat merugikan tim dan persepakbolaan kita itu sendiri,” lanjutnya.
Gafar juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelenggaraan turnamen ini sehingga pesan yang ingin disampaikan ASKAB PSSI Morowali bahwa PSSI itu ada di Morowali, bisa terlaksana, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim dan official yang telah mengikuti turnamen dengan baik dan selalu menjunjung tinggi nilai sportifitas.
Sementara, Kabag Ops Polres Morowali, KOMPOL Nasruddin mengatakan bahwa pihaknya hormat dan mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana yang sangat sadar pentingnya protokol kesehatan dalam setiap kegiatan masyarakat, dan harus dicontoh kepada panitia kegiatannya lainnya.***
Reporter: Bambang Sumantri