Tambang Emas Ilegal Dongi-dongi, Lucky: Ada Oknum Polisi Terlibat !

  • Whatsapp
Anggota DPD RI Lucky Semen @Kailipostcom/Yohanes Clemens

Palu,- Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tengah (Sulteng) Lucky Semen, SE, mengatakan bahwa dirinya mendengar ada anggota polisi yang memback UP kasus tambang emas ilegal dongi-dongi, Kabupaten Poso, Sulteng.

“Dan Kalau ada informasi bahwa polisi membackup disana, memang ada kedengaran informasi penting. Tapi, kami belum dapat bukti, sampai hari ini kami belum dapat bukti bahwa itu ada pihak keamanan yang terlibat,” ujar Lucky Semen, Sabtu (13/02/2021).

Olehnya, kata Lucky, soal aparat keamanan, disana saya kemarin juga berbicara dengan Dirkrimsus Polda, saya katakan bagaimana?. Iya Pak Emang ada instruksi dari Kapolri yang lalu bahwa lubang-lubang yang besar itu ditutup saja, di cor semua. Tetapi persoalannya kan lubang ini bukan kecil, banyak sekali, sehingga memang membutuhkan biaya yang besar, kata Lucky mengikuti jawaban Dirkrimsus Polda.

“Kemungkinan besar agak sulit dilaksanakan. Itu salah satu informasi yang saya dapat bahwa itu tindakan supaya mengurangi. Memang ada suara-suara kecil yang mengatakan, tapi sampai hari ini kami belum dapat bukti bahwa ada aparat keamanan yang terlibat,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya tetap melakukan pengawasan. Ia melanjutkan, dirinya dapat kunjungan ke Balai Konservasi dan Ia katakan tolong Pak ini, karena ini kepentingan daerah-daerah yang dilindungi, jadi harus dijaga ketat.

“Memang ada kebijakan diskresi yang dilakukan, bahwa para penambang ilegal itu mereka tidak menindak secara tegas, karena memang ada kebijakan untuk itu. Mereka diawasi saja supaya tidak menambang lagi, tetapi tindakan-tindakan secara hukum saya kira mereka masih menghindari itu, supaya jangan sampai menimbulkan tindakan hukum,” ungkapnya

“Karena penjelasan mereka, bahwa kalau kita menindak secara hukum pak itu prosesnya kan panjang, tapi kita melakukan pembinaan bahwa ini memang daerah hutan lindung yang tidak bisa diolah,” sambung Lucky.***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait