Palu,- Posko Perbatasan Covid-19 di Kota Palu diketahui sudah didirikan sejak bulan April 2020 hingga saat ini. Total anggaran yang dihabiskan pun tidak main-main, terhitung sejak bulan April hingga Desember 2020 Pemkot Palu telah menggelontorkan dana sebesar Rp6,7 Milyar lebih atau tepatnya Rp6.734.950.000.
Kepala Bapedda Palu, Drs. Arfan, M.Si, mengatakan dana tersebut diperuntukkan untuk uang jalan, uang insentif dan untuk uang makan dan minum petugas penjaga posko. Dan itu semua, kata dia diberikan kepada petugas baik dari Pol PP, TNI-Polri, Kesehatan, Kominfo, petugas Perumahan Pemukiman dan PU serta dari Balkom.
“Jadi dana ini untuk uang jalan dan uang insentif itu perhari dulu Rp100.000 per orang dan sistemnya mereka (Petugas) dibagi shift. Selain itu, di pos juga ada biaya-biaya lain seperti biaya insentif makan dan minum yang diperuntukan kepada petugas-petugas yang ada di posko melakukan penjagaan,” jelas Kepala Bapedda Palu, Senin (15/02/2021).
Ia melanjutkan, dana tersebut diperuntukan untuk 6 Pos Penjagaan. Untuk pos penjagaan di darat terdapat 3 titik yakni Watusampu, Pantoloan dan Tawaeli. Sementara untuk jalur udara terdapat satu titik yakni di Bandara dan terakhir ada di Pos pemeriksaan laut ada pada dua titik yakni di Taipa dan Pantoloan.
Sementara, untuk tahun 2021 kembali dianggarkan sebesar Rp1,3 Miliar atau tepatnya Rp1.369.525.000, yang diperuntukan bagi kegiatan operasional hingga bulan Maret 2021 pada tiga pos perbatasan darat dan untuk kegiatan operasi yustisi.***
Reporter: Windy Kartika