106 Unit Huntap Duyu Siap Dihuni Warga

  • Whatsapp
Hunian tetap Kawasan Duyu @Kailipostcom/Windy Kartika
banner 728x90

Palu,- Hunian tetap Kawasan Duyu yang berada di Jl. Gunung Gawalise, Duyu, Kec. Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah telah dihuni oleh delapan Kepala keluarga yang berasal dari Balaroa.

Arie Mahardika selaku Senior Fasilitator Huntap Duyu mengatakan, hunian Huntap yang dibangun sebanyak 230 unit hunian yang pembagiannya dibagi dalam dua tahapan. Awalnya pembagian Huntap ditahap pertama akan diserahkan kepada 108 Kepala keluarga, namun karena ada 2 (dua) KK yang data-datanya tidak valid, maka hanya 106 Huntap saja yang baru diserahkan ditahap satu.

“Huntap yang tahap satu bisa dibilang yang menghuni belum 50%, karena mereka masih mempertimbangkan beberapa hal yang ada di Huntap Duyu, seperti kondisi rumah, karena katanya mereka mau membangun pengembangan rumah, kayak buat dapur pasang keramik dan lain-lain. Sementara itu untuk penyerahan Huntap tahap kedua ada 124 Huntap yang akan diberikan kepada korban bencana. Untuk 230 hunian ini sudah terbangun semuanya dan sekarang tinggal proses finishing pengerjaannya, itu seperti pengaspalan, air bersih dan sarana yang lain juga”, ungkap Arie Mahardika.

Hunian tetap Kawasan Duyu @Kailipostcom/Windy Kartika

Ia juga menjelaskan untuk 230 unit rumah sudah semuanya terpasang kilometer listrik berkapasitas 1000 Watt dan dari pihak PUPR sendiri telah menyiapkan 6 buah lampu untuk masing-masing rumah dan juga satu buah keran air. Namun untuk fasilitas air di Huntap Duyu yang tahap dua masih sementara proses pengerjaan.

“Kalau air untuk ditahap satu 80% sudah jalan, kadang karena sistemnya diHuntap Duyu ini ada kolam penampung air, jadi ketika mereka lagi menampung kadang aliran di hentikan dulu, kalau sudah penuh nanti dialirkan lagi.

Arie juga mengatakan, bahwa sejauh ini keluhan masyarakat yang tinggal di Huntap Duyu hanyalah soal air, karena mereka memakai mesin air tenaga surya, sehingga ketika hujan turun air tidak akan mengalir dengan baik.

” Kita di sini pakai tenaga surya, memang kalau hujan, air tidak bagus. Tapi kami selalu datangkan 3 tangki air untuk menjaga-jaga agar bak penampungan tidak kosong, meskipun saat hujan air akan tetap mengalir. ***

Reporter: Windy Kartika

Berita terkait