Menagih Hutang Terus, Nyawa warga Palsel Melayang

  • Whatsapp

Palu,- Peristiwa memilukan terjadi pada malam hari, Selasa (20/4/21) malam sekitar pukul 19.20 WITA, di panti asuhan Nurotul Munawarah jalan Sapta Marga Kecamatan Palu Selatan. Yang mana, pemilik panti asuhan Nurotul Munawarah Daerudding (47) tahun dan adiknya Ardi (35) tahun melakukan penganiayaan kepada Arwansyah (48) tahun dan sarifuddin (54) tahun merupakan pensiunan TNI hinga tewas dan mengalami luka berat.

“Ia ada kejadian tadi malam, di panti asuhan Nurotul Munawarah jalan Sapta Marga, Palu Selatan,” kata Kapolres Palu AKBP Riza Faisal SIK, membenarkan hal itu, Rabu (21/4/21).

Kapolres menjelaskan, menurut saksi mata Nanang anak mantu dari (Arwansyah), malam itu korban bersama Sarifuddin (korban) mendatangi pemilik panti asuhan untuk menagih sisa utang, konon mencapai 20 juta kepada Daerudding (Pelaku) dan di temani oleh Ardi (Pelaku) dan di sambut oleh pengelola panti asuhan Daerudding.

Pada saat korban bertemu dengan Daerudding, kata Kapolres, korban meminta uang sebanyak Rp. 20.000.000 (dua puluh juta) dengan alasan uang pembayaran tanah belum lunas. Akan tetapi Daerudding membantah, bahwa utang tersebut sudah lunas.

“Maka terjadi ketegangan cek cok mulut, di mana menurut pelaku utang tersebut telah lunas, namun korban selalu datang menagih utang sehingga membuat pelaku kesal. Apa lagi kedatangan korban ke panti asuhan menagih sambil memukul meja, sehingga memancing adik pelaku Ardi merasa tersinggung dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban dan bersama sama dengan Daerudding di lokasi. Ini yang disampaikan Nanang dan dikuatkan oleh Delimina Lestari anak perempuan dari korban,” jelas Kapolres.

Sehingga, untuk menyelamatkan diri dari amukan pelaku, korban berlari keluar dari panti asuhan, namun pelaku Ardi bekerja sebagai tukang parkir dan Daerudding terus mengejar korban dengan menggunakan parang. Sehingga, katanya, korban mengalami putus tangan di kedua tangan kiri dan kanan, hingga korban di antar ke Rumah sakit samaritan oleh warga di sekitar.

“Sayangnya nyawa Arwansyah yang juga tinggal di alamat jalan Sapta marga tidak bisa diselamatkan (Meninggal dunia) akibat banyaknya pendarahan keluar dari kedua tangan dan beberapa tusukan ke badan korban,” ujarnya.

Sementara itu Sarifuddin (Korban) yang turut menemani Arwansyah coba melerai justru mengalami luka bagian pergelangan tangan kiri putus, pipi sebelah kiri Luka robek, kepala sebelah kiri luka robek, luka di bagian pelipis kiri, pergelangan tangan kanan putus namun masih melekat, luka robek di bagian belakang kepala dan saat ini dirawat di rumah sakit Wirabuana.

Maka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak aparat Polsek Palu Selatan langsung menuju lokasi untuk mengamankan anak panti. Dan pengelola panti asuhan di bawa ke kantor Polsek Palu Selatan.***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait