Morowali- Akibat penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali yang kembali marak, PT Indonesia Morowali Industrial Park melaksanakan program foging di sejumlah desa yang ada di wilayah itu.
Data klinik PT IMIP dan Puskesmas Bahodopi menyebutkan, terhitung sejak Januari 2022, jumlah pasien DBD mencapai lebih dari 120 kasus. Sebagian besar dari pasien DBD tersebut mendapat perawatan di fasilitas klinik PT IMIP.
“Untuk mencegah agar tak makin banyak warga yang tertular penyakit DBD ini, kami bersama Pemerintah Kabupaten Morowali dan Pemerintah Kecamatan Bahodopi serta sejumlah komunitas masyarakat melaksanakan program fogging ini,” kata Koordinator divisi Comdev/CSR PT IMIP, Tommy Prayogo Selasa (22/3).
Tommy mengatakan, sebelum fogging tersebut dilaksanakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali melakukan survey penyebaran jentik nyamuk aides aegypti. Dari hasil survey tersebut, ada lima desa di Kecamatan Bahodopi yang dinilai tingkat penyebaran jentik nyamuknya cukup tinggi. Kelima desa tersebut yakni Labota, Fatufia, Keurea, Bahodopi dan desa Bahomakmur.
Atas dasar survey tersebut, kelima desa itu menjadi target awal program fogging yang mulai dilaksanakan hari ini.
“Selain fogging, kami juga membagikan bubuk abate kepada masyarakat di kelima desa itu,” kata Tommy.
Tommy mengatakan, untuk mencegah penyebaran virus DBD ini juga perlu peran aktif dari masyarakat. Untuk itu pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada warga tentang bahaya DBD dan cara-cara pencegahan serta pertolongan awal jika ada ditemukan pasien yang terjangkit penyakit tersebut.
Menurut Koordinator Komunikasi dan Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan, pelaksanaan program fogging itu merupakan yang kedua dilakukan pihaknya. Tahun 2019 lalu, program yang sama juga telah dilakukan di sejumlah desa di Kecamatan Bahodopi.
“Selain itu, kami juga memberikan bantuan alat fogging kepada pemerintah Kecamatan Bahodopi,” kata Dedy.
Diharapkan, kata Dedy, pelaksanaan program fogging ini akan mampu mencegah dan menekan penyebaran virus DBD. Namun yang paling utama adalah kesadaran dan peran serta aktif masyarakat untuk menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. ***
Reporter: Bambang Sumantri