Morowali,- Ratusan karyawan yang bekerja di perusahaan kontraktor PT Celebes Adhi Perkasa (C-A-P), dibawah naungan PT PAM Mineral Tbk Kecamatan Bungku Pesisir Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, terpaksa harus dirumahkan akibat tak ada kejelasan dari perusahaan induk.
Para karyawan tersebut terpaksa harus menelan pil pahit karena harus rela di PHK oleh pihak perusahaan yang masih bernaung di PT PAM Mineral Tbk, dan menggelar aksi unjuk rasa serta plaster mulut sebagai tanda kekecewaan, pada Rabu (22/6/2022).
Salah seorang eks karyawan, Edi dalam aksi itu mengaku sedih karena sudah tak ada lagi pekerjaan untuk menghidupi keluarganya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia pun saat ini hanya bekerja serabutan agar anak dan istrinya bisa makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari ala kadarnya.
Edi berharap agar perusahaan tempatnya bekerja segera beroperasi kembali sehingga ia dan kawan-kawannya dapat bekerja lagi. “Saya sekarang ini hanya bekerja serabutan, padahal sebelumnya saat saya masih bekerja disini, gajinya lumayan karena saya dan keluarga bisa menjalani hidup dari pendapatan disini” ungkapnya.
Aksi tersebut nyaris ricuh karena beberapa karyawan yang melakukan aksi sempat saling dorong dengan perwakilan management PT C-A-P, beruntung security dan pihak management masih bisa meredam keributan itu.
Sementara, Management PT Celebes Adhi Perkasa (C-A-P), Anthony selaku HRD, kepada media ini mengatakan bahwa PT C-A-P saat ini masih bernaung di bawah PT PAM Mineral Tbk, dan saat ini masih belum ada kejelasan kelanjutan aktivitas penambangan.
Dikatakannya, akibat dari belum adanya kejelasan dari pihak PT PAM Mineral Tbk, pihaknya terpaksa harus merumahkan lebih dari 100 orang karyawannya. “Sampai saat ini, sekitar seratusan orang terpaksa kami rumahkan karena tidak ada kejelasan dari pihak PT PAM Mineral, kapan bisa kembali beraktivitas” tandasnya.
Sejumlah alat berat milik PT C-A-P pun terlihat hanya parkir di lokasi penambangan dan halaman kantor PT C-A-P di Desa Laroenai. ***
Reporter: Bambang Sumantri