Angkat Budaya Indonesia Timur, Saykoji akan Hadir di Festival Indonesia “The East Side” di Amerika

  • Whatsapp
Tari Traditional Daerah TImur
banner 728x90

PHILADELPHIA, PA, USA: Saykoji dan Ana Timur akan hadir pada acara teater Di Hati-Ku (In My Heart) dan Festival Indonesia “The East Side” akhir pekan ini mulai tanggal 5-6 Agustus 2022 di Philadelphia.

Kehadiran Saykoji dan Ana Timur pada acara yang diselenggarakan oleh Modero & Company bersama Fleisher Art Memorial diharapkan bisa mengangkat budaya Indonesia Timur khususnya budaya Pamona, Poso, Sulawesi Tengah sehingga bisa dikenal diseluruh mancanegara.

Pendiri Modero & Company, Sinta Penyami Storms mengatakan, Saykoji dihadirkan karena berasal dari Poso Sulawesi Tengah dan grup Ana Timur yang selama ini aktif melibatkan musisi dan penyanyi dari timur.

“Kami sangat senang Saykoji dan Ana Timur akan bersama-sama di Philadelphia untuk yang pertamakalinya. Kehadiran mereka ini akan mengangkat kebudayaan dari Indonesia Timur,” ujarnya.

Menurut Sinta, selama ini yang banyak dikenal adalah Bali dan Jawa. Sudah waktunya sebagai putra dan putri dari timur untuk membawa bakat-bakat generasi penerus ke dunia Internasional.

Dalam teater di Hati-Ku, Saykoji dan Profound Music menciptakan lagu orisinil yang menjadi soundtrack teater ini sementara Ana Timur akan tampil bersama-sama komunitas Indonesia di Philadelphia.

Di Hati-Ku menceritakan tentang Kartini, seorang imigran Indonesia generasi pertama yang membawa cucunya, Hati, melalui perjalanan imaginatif dan nostalgia ke Indonesia yang menjadi nyata.

Sinta secara spesifik menulis ceritanya untuk menunjukkan keturunan Pamona, sebuah suku dari Sulawesi Tengah yang tidak banyak diketahui seperti orang dari Bali atau Jawa. Melalui karya dansa-teater ini, Sinta bertujuan menyoroti kisah imigran sehari-harinya dimana kakek-nenek dibiarkan merawat cucu-cucunya, sembari anak-anaknya bekerja.

Sementara di acara Festival Indonesia “The East Side” Etgard Kalenge dan Inggid Wakano akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan pakaian daerah mereka. Tari-tarian dari Bali, Jawa dan Sulawesi juga akan ditampilkan oleh penari Modero & Company.

Acara ini juga dimeriahkan dengan kuliner Indonesia dan hadiah-hadiah dari UMKM Indonesia seperti Exodos 57, Heiden Heritage, Gapura Philadelphia dan banyak lagi. Puncak acara akan ditutup dengan penampilan Saykoji dan Ana Timur, lengkap dengan Tari Dero umum bersama masyarakat Philadelphia.

Acara tersebut merupakan proyek 360 Culture Lab yang didanai oleh The Pew Center for Arts & Heritage yang adalah pemberi hibah multidisipliner dan pusat untuk membagi pengetahuan, bagian dari The Pew Charitable Trusts, yang berdedikasi untuk mengembangkan komunitas budaya di daerah Philadelphia.

Maya Adlam pendiri Ana Timur sangat bangga dengan kolaborasi dan apresiasi berbagai pihak akan grup yang baru berdiri sejak tahun 2020 ini.

Maya merasa sangat bangga Ana Timur sudah diundang oleh Modero dan Fleisher untuk berpartisipasi dan mewujudkan impian mereka untuk bisa tampil di luar negeri.

“Banyak sekali pihak yang sudah mendukung kami dari Saykoji sebagai mentor, UMKM Indonesia seperti Exodos57, Katoenbesik dan tentunya Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah,” ungkapnya.

Ia berharap semoga kedepannya pihaknya bisa terus senantiasa mengenalkan musik dan budaya Indonesia Timur secara nasional maupun internasional.

Rangkaian acara akhir pekan ini juga akan dihadiri oleh pemerintah setempat Kota Philadlephia, Konsulat Jendral Indonesia di New York, pemimpin komunitas Indonesia dan diaspora Indonesia yang berdomisili di Pantai Timur Amerika Serikat.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, Dra. Diah Agustiningsih, M.Pd menyampaikan apresiasinya kepada Komunitas Modero & Company bersama Fleisher Art Memorial yang akan membuat kegiatan menarik, memperkenalkan budaya Indonesia Timur khususnya budaya Pamona, Poso, Sulawesi Tengah.

Selain mengapresiasi penyelenggara kegiatan, Agustiningsih juga berterimakasih kepada Saykoji dan Ana Timur yang nantinya akan tampil di dua acara tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada semua yang terlibat dalam kegiatan yang cukup membanggakan ini. Semoga acaranya berjalan lancar,” ucapnya.

Agustiningsih mengatakan, Dinas Pariwisata Sulteng akan berkomitmen membantu dan selalu memberi dukungan setiap ada pelaksanaan kegiatan yang menunjukkan seni dan budaya Sulteng kepada masyarakat luas dan kepada dunia, bahwa seni dan budaya di Sulawesi Tengah masih hidup dan akan tetap hidup serta menjaga kelestariannya.

“Semoga acara semacam ini bisa berjalan secara berkesinambungan,” tutupnya.

Tentang Modero

Modero adalah kelompok berbasis komunitas yang didirikan oleh seniman tari Indonesia, Sinta Penyami Storms. Modero berawal sebagai sanggar tari pada tahun 2011 dengan misi melestarikan budaya tradisional Indonesia melalui berbagai aspek seperti tari, kuliner, fashion, dan seterusnya.

Modero berkomitmen untuk bekerjasama dengan komunitas untuk memberdayakan mereka melalui melaksanakan acara seputar seni pertunjukan, festival kuliner, isu social, pameran seni, dan banyak lagi.

Sementara Fleisher Art Memorial didirikan pada tahun 1898, Fleisher Art Memorial merupakan salah satu sekolah komunitas seni nirlaba tertua di negara ini yang berkomitmen untuk menjalankan visi dari pendiri Samuel S. Fleisher, yang memercayai bahwa seni merupakan asset dan penyeimbang terbesar di masyarakat.

Misi Fleisher adalah untuk membuat seni mudah diakses oleh semua kalangan, terlepas dari kemampuan ekonomi, latar belakang, ataupun pengalaman kesenian, dimana setiap tahunnya lebih dari 20.000 orang merasakan kemampuan transformatif seni melalui partisipasi dalam kelas kami, kelas bebas biaya, lokakarya, pameran, dan program berbasis komunitas.*

Berita terkait