SULTENG – Jadwal pembukaan Musyawarah Nasional ke XI KAHMI di Kota Palu sedianya Jumat pagi pukul 08.30 Wita batal. Begitu juga yang akan membuka Munas, direncanakan Presiden RI Joko Widodo juga batal.
Munas dibuka setelah salat Jumat oleh Wakil Presiden Makruf Amin. Pesawat Wapres dijadwalkan ke tiba di Palu Jumat pukul 12.10 Wita. Tiba di Palu solat Jumat dengan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan menuju arena Munas.
Semalam, di acara Gala Dinner peserta Munas KAHMI, Ketua Dewan Etik Korps Alumni HMI (KAHMI) Jusuf Kalla mengingatkan agar mengevaluasi kembali tujuan ber HMI dan ber KAHMI. Kalau sudah tidak lagi sesuai tujuan untuk apa, kata Wapres RI dua kali (10 dan 12).
Soal kriteria presidium KAHMI, Ketua Palang Merah Indonesia itu menyebut tiga hal. Pertama;
kecendikiawan, inovasi dan memiliki jiwa pengabdian. ‘’Itu saja kalau ditanya apa syaratnya,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner KAHMI di Palu, Kamis 24 Nopember 2022 di Best Western Hotel Palu.
Tujuan berHMI sama dengan berKAHMI. Yaitu, terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
“Tujuan HMI sama dengan tujuan KAHMI. Kalau itu tidak tercapai, buat apa kita berHMI,” katanya menegaskan. JK menegaskan para alumni HMI harusnya telah dapat menjawab pertanyaan dalam dirinya, apakah sudah intelektual, cendekiawan dan berpikir keilmuan sesuai insan akademis. Selain itu, apakah sudah menjadi pencipta dan inovator sesuai bidangnya masing-masing. ‘’Munas bukan hanya membahas dan memutuskan siapa pimpinan yang baru, tetapi mengevaluasi sampai dimana menerapkan tujuan HMI,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia berharap Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 KAHMI di Palu menghasilkan gagasan dan pemikiran baru untuk organisasi.
“Mari kita isi dengan pikiran-pikiran cerdas, visi baru, ide baru, gagasan baru, tentang gerakan KAHMI untuk lima tahun ke depan, untuk indonesia yang lebih baik, lebih maju, sejahtera, dan untuk kepentingan umat, Islam dan kejayaan kita semua,” katanya.
Agenda lima tahunan itu juga dijadwalkan memilih sembilan presidium baru dari 40 nama yang dinyatakan lolos sebagai bakal calon. Para bakal calon itu mewakili tiga kategori pertama politisi, kedua akademisi dan birokrasi, serta ketiga pengusaha, profesional dan NGO. ***
editor senior : andono wibisono