Menhan Prabowo Dukung Penuh Kerja Sama Pertahanan Indonesia dan Singapura

  • Whatsapp
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Selasa (28/2). ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI

Jakarta,- Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto mendukung penuh penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Singapura.

“Kami menyambut baik setiap upaya untuk memperkuat dan menciptakan kerja sama pertahanan yang harmonis antara kedua negara serta terbuka untuk menjajaki seluruh potensi kerja sama pertahanan yang memberikan manfaat bersama,” kata Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Prabowo mengatakan bahwa hal itu ketika menerima kunjungan kehormatan Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Selasa (28/2).

Dalam pertemuan itu, Menhan Prabowo menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Singapura yang telah menyelesaikan persyaratan dalam negeri bagi kerja sama pertahanan kedua negara.

Sesuai dengan Pernyataan Bersama Januari 2022, kata dia, Kementerian Pertahanan RI berkomitmen untuk mempertahankan dan memperkuat kerja sama di bidang pertahanan melalui dialog kebijakan bilateral dan konsultasi masalah keamanan yang menjadi kepentingan bersama.

Menhan menyarankan agar tata pelaksana (IA) untuk area latihan militer (MTA) dan pendidikan menjadi topik prioritas kerja sama pertahanan kedua negara.

Prabowo menyebutkan salah satu prioritas kerja sama dengan Singapura adalah bidang pendidikan, dan Kementerian Pertahanan bermaksud mengembangkan kerja sama di bidang ini lebih intensif.

Ia juga mengundang personel Angkatan Bersenjata Singapura untuk mengambil program magister di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.

Unhan RI, lanjut Prabowo, menawarkan sejumlah program pendidikan seperti diplomasi pertahanan, peperangan asimetris, dan manajemen pertahanan.

Hingga saat ini, Unhan RI telah menerima mahasiswa internasional dari Australia, Tiongkok, India, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. ***

Editor/Sumber: Riky/Antara

Berita terkait